Berlari untuk Revitalisasi Sungai Ciliwung Melalui Run Foriver 2017

Reading time: 2 menit
run foriver
Sekitar 1.200 orang menjadi pelari dalam "Run Foriver: Mapala UI Half-Marathon 2017". Kegiatan ini berlangsung di kompleks UI Depok, Jawa Barat, pada Minggu (10/09). Foto: greeners.co/Risya Fitriana

Greeners (Jakarta) – Untuk keempat kalinya mahasiswa pecinta alam Universitas Indonesia (Mapala UI) kembali mengadakan kompetisi lari dengan tujuan merevitalisasi Sungai Ciliwung. Acara bertajuk Run Foriver: Mapala UI Half-Marathon 2017 ini berlangsung pada Minggu pagi di kompleks UI Depok, Jawa Barat.

Meski kegiatan ini sempat vakum pada 2016 lalu, namun acara ini tetap mengundang antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi. “Setiap tahun Run Foriver mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat. Ini terbukti dengan bertambahnya peserta pada tahun ini,” ujar Irene Swastiwi, panitia Run Foriver 2017, kepada Greeners.co saat ditemui di lokasi acara, Minggu (10/09).

Tahun ini, lanjutnya, Run Foriver 2017 diikuti hingga 1.200 peserta. Untuk membuat pembeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini diadakan kategori lari baru, yaitu trail running. Pada trek ini, peserta lomba diarahkan melintasi hutan, tanjakan dan bebatuan.

run foriver

Foto: greeners.co/Risya Fitriana

Kompetisi lari ini dibagi ke dalam empat kategori lomba, yaitu 21K (half marathon), 10K, 5K, dan Trail Running 10K. Sementara, para peserta dibagi dalam kategori Open (berlaku bagi warga Indonesia/WNI), Student (mahasiswa dan pelajar/WNI) dan Foreigner (Asing/WNA). Para peserta yang mengikuti kegiatan ini pun sangat beragam, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Revitalisasi fungsi Sungai Ciliwung merupakan target kegiatan lari yang dimulai sejak 2013 silam ini. Sebuah program adopsi sungai dengan misi pemberdayaan kembali Sungai Ciliwung. Irene menjelaskan bahwa dalam program ini setiap sungai dibagi-bagi sesuai wilayah administrasi, hingga ke tingkat Rukun Warga (RW) kemudian diberdayakan kembali sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar.

Adopsi sungai ini juga memiliki beragam program penting lain, diantaranya penghijauan daerah aliran sungai (DAS), revitalisasi daerah anak sungai dan pedampingan masyarakat hingga pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat daerah bantaran Sungai Ciliwung. Beberapa program yang telah dilakukan yaitu penanaman 900 pohon di bantaran sungai pada tahun 2013, pemberian 900 buku untuk saung pustaka air dan saung pustaka air Depok, 2014 serta pembuatan lubang biopori yang dibantu oleh Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Tahun ini website riveradoption.com diluncurkan. Situs ini berisi profil Sungai Ciliwung serta kondisi sungai yang terkini, termasuk permasalahan yang dihadapi oleh Sungai Ciliwung. Iren menjelaskan bahwa situs ini dapat diakses oleh publik dan diharapkan dapat memudahkan para stakeholder untuk mengetahui perkembangan Sungai Ciliwung. “Kami juga pengin membangun kepedulian masyarakat terhadap Sungai Ciliwung. Mengingat sungai ini menghidupi banyak orang, sudah seharusnya kita jaga kebersihannya,” pungkasnya.

Penulis: Risya Fitriana

Top