Timur Tengah Kembangkan Desa Mandiri Energi

Reading time: 2 menit
desa mandiri
Rural Home. Foto: inhabitat.com

Sebuah oase baru untuk teknologi bersih telah berkembang di tempat yang tak terduga, yakni sebuah tempat kering bernama Gurun Negev. Terletak di Israel, tepatnya di Kibbutz Ketura yang berada di sebelah Utara Laut Merah, berdirilah sebuah tempat bernama ‘Demonstrasi Desa Mandiri’. Tempat ini menjadi kumpulan teknologi terbaru untuk desa-desa mandiri dan menjadi sebuah tempat pengujian lapangan untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai produk ramah lingkungan.

Beberapa diantara inovasi yang bisa dilihat disana adalah rumah yang bisa dibangun dalam waktu cepat, sistem energi terbarukan yang murah dan beberapa teknologi eksperimental lainnya. Semuanya memiliki tujuan yang sama: menciptakan masa depan yang lebih hijau.

Ketersediaan teknologi untuk mandiri energi semakin meningkat beberapa tahun belakangan ini sejak jatuhnya harga energi listrik tenaga surya. Hal ini juga membuat riset dan pengembangan energi mandiri semakin meningkat. Namun untuk jutaan orang di negara-negara berkembang yang terputus dari jaringan listrik dan air minum, penelitian ini belum bisa mengimbangi tuntutan ini.

Itu sebabnya, sebuah organisasi non-profit bernama Arava Institute for Environmental Studies dan Eilat-Eilot Renewable Energy Initiative bergabung untuk meluncurkan program desa demonstrasi ini di tahun 2014. Padang pasir yang terpencil ini menjadi lingkungan yang tepat untuk menguji teknologi-teknologi baru yang ditujukan untuk tempat-tempat yang kurang berkembang di berbagai belahan dunia.

Tiga purwarupa yang dihadirkan di desa ini diantaranya :

Rural Home

Mengambil bentuk dari desain rumah tradisional di negara-negara berkembang, rumah ini berbentuk lingkaran dengan atap dari jerami. Konstruksi sederhana yang berasal dari rumput, tanah dan batu membuat rumah ini mudah dibuat dan harganya terjangkau.

Para perancang rumah ini kemudian menambahkan kubah berbentuk pagoda di bagian atap untuk memasukkan angin dan cahaya ke dalam ruangan. Di dalamnya terdapat botol plastik berisi air yang menghasilkan penerangan setara dengan lampu 40 watt. Selain itu, terdapat panel surya untuk penghasil energi listrik. Di belakang rumah, sebuah sistem biogas dipasang untuk menghasilkan energi dari kotoran dan sampah organik lainnya.

Top