Aktivis Lingkungan K-Pop Lee Dayeon Terpilih BBC 100 Women

Reading time: 2 menit
Akitivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon terpilih dalam daftar BBC 100 Women. Foto: Kpop4Planet
Akitivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon terpilih dalam daftar BBC 100 Women. Foto: Kpop4Planet

Jakarta (Greeners) – Penggemar K-Pop dan akitivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon terpilih dalam daftar BBC 100 Women tahun ini. Dia terpilih sebagai salah satu dari 28 Climate Pioneer menjelang konferensi iklim COP 28.

BBC 100 Women merupakan series tahunan dari BBC yang mencantumkan 100 perempuan yang menginspirasi dan berpengaruh di seluruh dunia. Lee, dari Korea Selatan, terpilih sebab karyanya bersama Kpop4Planet–sebuah platform digital dan gerakan global yang mendorong penggemar K-pop untuk aksi iklim.

“Krisis iklim dapat menjadi hal yang berat untuk dipikirkan. Namun, saya memiliki harapan untuk berjuang melawan krisis iklim bersama dengan penggemar K-pop. Hal itu disatukan oleh kekuatan budaya di lintas negara, agama, etnis, dan kebangsaan,” ungkap Lee melalui siaran pers.

BACA JUGA: Peduli Lingkungan, Ribuan K-popers Tolak K-Washing

Sejak launching pada tahun 2021, Lee dan timnya telah berkampanye dan menarik ribuan penggemar K-pop secara global. Dalam dua tahun terakhir, Kpop4Planet telah mengorganisasi delapan kampanye. Kemudian, mereka juga mendapatkan dukungan lebih dari 57.000 partisipan yang datang dari 150 negara.

Lee terpilih bersama dengan generasi muda lainnya–termasuk Qiyun Woo, Sagarika Sriram, dan Sophia Kianni–atas kontribusi signifikan mereka kepada gerakan iklim.

“Kami tidak akan pernah menyerah dan akan terus berkomitmen untuk membela keadilan iklim bersama,” tambah Lee.

Akitivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon terpilih dalam daftar BBC 100 Women. Foto: Kpop4Planet

Akitivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon terpilih dalam daftar BBC 100 Women. Foto: Kpop4Planet

Kpop4Planet Serukan Kampanye Keberlanjutan Iklim

Sementara itu, salah satu kampanye terobosan Kpop4Planet adalah “No K-pop on a Dead Planet”, yang menyerukan keberlanjutan iklim di industri K-pop. Kampanye ini tengah menarik perhatian penggemar terhadap keberlanjutan perusahaan dan mendorong idola K-pop seperti J-hope dari BTS untuk beralih ke album digital.

Dalam kampanye “Streaming Heating Melting”, Kpop4Plaet mendorong Melon, layanan streaming musik terkenal di Korea Selatan. Penggemar menuntut Melon untuk mengumumkan rencana penggunaan energi terbarukan sebagai sumber utama fasilitasnya, terutama untuk pusat data yang memakan banyak energi.

BACA JUGA: Cinta Ruhama Berbagi Tips Menghindari Produk Greenwashing

Di samping itu, selain industri musik, Kpop4Planet menantang raksasa otomotif Korea Selatan, Hyundai. Tantangan tersebut untuk mundur dari Memorandum of Understanding (MoU) pembelian alumunium “ramah lingkungan” dengan perusahaan di Indonesia.

Sebab, alumunium dari smelter batu bara Adaro tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi popularitas Hyundai untuk mobil listrik ramah lingkungan. Hyundai terkenal atas kolaborasinya bersama BTS sebagai “Greenwashing”.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top