Keren! Perpustakaan Desa Ini Dibangun di Atas IPAL Komunal

Reading time: 2 menit
ipal
Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pasuruan (Greeners) – Belasan siswa tampak asyik bercengkrama di sebuah perpustakaan sederhana Desa Sumberdawesari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mereka ada yang serius membaca buku, sebagian lain memilih buku yang ada di rak dan lainnya bermain penuh keceriaan.

Sekilas tak ada yang istimewa dengan perpustakaan berwarna biru langit tersebut selain antusiasnya anak-anak belajar dan bermain meski hanya lesehan. Namun jika diperhatikan, bangunan mungil bernama “Perpustakaan Berseri” itu ternyata dibangun di atas Instalasi Pengolaan Air Limbah (IPAL) Komunal.

“IPAL ini menampung limbah rumah tangga termasuk tinja lebih dari 100 kepala keluarga di RT 4/RW 7. IPAL ini selesai dibangun pertengahan 2016,” kata salah seorang pengelola Perpustakaan Berseri, Siti Maslukha, kepada Greeners di lokasi, Selasa (01/08/2017).

ipal

Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Siti Maslukha mengatakan bahwa Perpustakaan Berseri awalnya berada di salah satu ruangan di Kantor Desa Semedusari. Namun karena kantor desa direnovasi, para pegiat perpustakaan desa memindahkannya ke lokasi IPAL.

“Sempat bingung mau dipindah ke mana. Renovasi kan butuh waktu lama sementara perpustakaan ini sangat dibutuhkan anak-anak. Tapi akhirnya diputuskan dibangun di IPAL ini,” terang perempuan yang juga seorang guru sekolah dasar ini.

Berbekal uang pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan swadaya warga desa, akhirnya dibangun perpustakaan berukuran 2 X 5 meter di lokasi IPAL. Bangunan perpustakaan tersebut akhirnya berdiri menghabiskan anggaran Rp10 juta.

“Perpus desa kami pernah mendapat penghargaan dari Pemkab Pasuruan sebagai Juara Harapan III lomba perpustakaan yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Arsip. Dari uang pembinaan dan swadaya, akhirnya kami bisa dirinya Perpustakaan Berseri ini,” katanya.

Seorang pengelola perpustakaan lainnya, Sutrisno, mengungkapkan saat ini Perpustakaan Berseri memiliki sekitar 1.000 koleksi buku. Buku yang tersedia antara lain buku fiksi, pertanian, agama, ekonomi, sains dan lain sebagainya. Banyak buku yang disumbang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Kami sempat berpikir perpustakaan akan sepi karena pindah di atas IPAL, tapi ternyata semakin ramai. Anak-anak lebih leluasa dan nyaman saat belajar dan bermain,” tutur Sutrisno.

Setiap hari perpustakaan ini didatangi belasan siswa baik SD maupun SMP bahkan SMA bahkan anak-anak TK dan PAUD. Pembaca buku bisa mencapai 20 orang saat hari libur. Pengelola tak memungut biaya bagi mereka yang membaca maupun menyewa buku.

Sutrisno menambahkan anak-anak tidak merasa jijik atau tidak nyaman meski membaca buku dan bermain di atas IPAL. Diungkapkannya, konstruksi IPAL yang sangat baik membuatnya merasa nyaman dan tak menimbulkan bau. Bahkan, sebulan sekali, bangunan perpustakaan juga dimanfaatkan sebagai Posyandu.

Amalia, salah satu siswi 5 SD yang tengah berada di perpustakaan mengungkapkan setiap hari ia membaca buku di perpustakaan di atas IPAL tersebut. Ia datang ke perpustakaan usai pulang sekolah. “Kebetulan rumah saya tak begitu jauh,” ujarnya.

Dengan adanya perpustakaan tersebut, warga setempat terdorong untuk merawat dan menjaga IPAL. Selain agar sanitasi tetap baik, anak-anak juga tetap nyaman belajar.

Penulis: MA/G12

Top