Kurangi Plastik, Komunitas Wadulink Buka Toko Isi Ulang di Gresik

Reading time: 2 menit
Komunitas Wadulink buka toko isi ulang untuk mengurangi plastik sekali pakai. Foto: Ecoton
Komunitas Wadulink buka toko isi ulang untuk mengurangi plastik sekali pakai. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Komunitas Wadulink (Wanita Peduli Lingkungan) buka toko isi ulang di Desa Sumengko, Wringinanom, Gresik. Toko yang menggaungkan konsep guna ulang ini bernama Welink Refill Store. Toko tersebut merupakan gagasan dari sekelompok wanita yang ingin mengurangi plastik sekali pakai.

Koordinator Komunitas Wadulink, Nur Hamidah atau Bunda Nur ini mengatakan tujuan membuka toko ini untuk mengurangi sampah sachet. Saat ini sudah ada beberapa jenis barang yang dijual di Welink. Di antaranya sabun cuci piring, detergen cuci baju, pembersih lantai, pembersih kamar mandi, minyak goreng, dan alat-alat pendukung gaya hidup zero waste. 

“Kami ingin masyarakat bisa berkontribusi mengurangi plastik sachet. Mulai belanja bijak membeli material sabun rumah tangga dengan membawa wadah botol sendiri. Kemudian, diisi ulang dan dipakai berulang kali,” ujar Nur lewat keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: ECOTON Bentuk Sakenah, Generasi Peduli Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik juga sangat mendukung dengan pembukaan toko refill ini. Mereka mengapresiasi inisiatif gerakan pelestarian lingkungan Komunitas Wadulink. Sebab, gerakan ini sejalan dengan program DLH, yaitu Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS).

“Program itu sejalan dalam pengurangan timbulan sampah. Ini sekaligus implementasi PERDA No.3 Tahun 2019 tentang Pembatasan Pemakaian Plastik Sekali Pakai,” terang Staf DLH Kabupaten Gresik, Nurul Fadlilah.

Komunitas Wadulink buka toko isi ulang untuk mengurangi plastik sekali pakai. Foto: Ecoton

Komunitas Wadulink buka toko isi ulang untuk mengurangi plastik sekali pakai. Foto: Ecoton

Toko Refill Komunitas Wadulink Baik untuk Ditiru

Sementara itu, Pegiat Zero Waste Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) Tonis Afrianto mengatakan pembukaan toko refill oleh komunitas Wadulink merupakan langkah maju.

“Saat ini di dunia sedang mempersiapkan sistem guna ulang refill. Mulai dari perusahaan, masyarakat, pemerintah mulai menuju ke sana. Kemudian, perlu kerja sama antara perusahaan dan masyarakat agar mendapatkan infrastruktur. Bahkan, akses mudah memperoleh produk kemasan galon atau jeriken besar untuk didistribukan ke customer,” ungkap Tonis.

Hal itu juga sejalan dengan kebijakan Indonesia. Terutama, dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan (Permen LHK) Nomor 75 Tahun 2019  LHK No.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

BACA JUGA: Tangani Sampah, ECOTON Rilis Modul Sekolah Bebas Sachet

“Refill store bisa mengurangi dampak polusi sampah sachet di sungai. Dengan pembukaan Welink Refill Store ini, total ada empat toko di Jawa Timur yang tergabung dalam program kami #AksiBrantas untuk mengurangi dan cegah bocornya sampah plastik ke sungai,” tambah Tonis.

Sebelumnya, Ecoton telah merilis ancaman serius sampah kemasan plastik sachet yang mulai mendominasi. Hal itu menciptakan polusi mikroplastik yang mengandung senyawa berbahaya. Misalnya, zat pelentur elastis (plasticizer), yang sudah terkonfirmasi oleh peneliti sebagai senyawa pengganggu hormon.

“Akibatnya dapat memicu pertumbuhan tumor, penghambatan sistem imun, dan dapat mengganggu sistem reproduksi,” ujarnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top