Burung perkici pelangi Berbulu Eksotis dan Setia

Reading time: 2 menit
Burung ini hanya memiliki satu pasangan dalam jangka waktu yang lama, bahkan seumur hidupnya. Foto: Inaturalist

Burung perkici pelangi (Trichoglossus haematodus) termasuk dalam keluarga burung nuri-nurian dari famili Psittacidae. Memiliki perpaduan warna bulu yang sangat menarik dan terlihat seperti pelangi. Biasa hidup secara berkelompok dan merupakan burung paruh bengkok yang gemar memakan nektar (nektarivora).

Selain itu, burung perkici pelangi termasuk yang aktif dan cukup agresif. Di habitatnya, burung perkici dapat hidup hingga berumur 20 tahun. Sedangkan jika di penangkaran dapat hidup hingga 30 tahun.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Tubunya berukuran sedang dengan panjang sekitar 20 hingga 26 cm dan rentang sayap sekitar 110-170 mm. selain itu, bobot tubuhnya juga tidak terlalu berat, berkisar antara 80-157 gram saja. Memiliki warna bulu yang indah perpaduan dari tiga warna atau lebih yakni biru, hijau tua, hijau muda, oranye, merah, dan kuning.

Di samping itu, burung perkici memiliki ekor yang panjang dan lancip, serta tungkai kaki yang pendek dan kuat berbentuk Zygodactyl. Burung ini bersifat monomorfik, sulit dibedakan antara burung jantan dan burung betina karena memiliki morfologi yang mirip.

Sumber makanan utamanya ialah nektar, buah-buahan, pucuk daun, getah pohon dan terkadang memakan biji-bijian serta serangga.

Ciri khas dari burung perkici terletak pada bentuk lidahnya yang unik. Ujung lidahnya seperti sikat dengan ukuran yang lebih panjang dari burung paruh bengkok lainnya. Keunikan ini berfungsi untuk mengambil serbuk sari dan nektar bunga.

Habitat dan Persebaran Burung perkici pelangi

Burung perkici pelangi dapat kita temukan di hutan sekunder ataupun hutan primer pada ketinggian 500 hingga 2.400 meter di atas permukaan laut.

Persebaranya meliputi Indonesia (Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Bali), Kaledonia Baru, Papua Nugini, Pulau Solomon, Vanuatu, Hongkong, dan Singapura.

Perilaku dan Ancaman

Burung perkici termasuk burung yang setia, karena hanya memiliki satu pasangan dalam jangka waktu yang lama, bahkan seumur hidupnya. Mereka senang membuat sarang di atas pohon yang tinggi seperti pada batang pohon kelapa dan pohon kayu putih.

Burung perkici tidak memiliki musim kawin tertentu, karena di alam mereka akan berkembangbiak sepanjang tahun. Betina biasanya bertelur sebanyak 2 hingga 3 butir dengan lama pengeraman sekitar 23-25 hari.

Telurnya berukuran cukup kecil hanya 27 x 22,5 mm saja. Ketika betina mengerami telurnya, burung perkici jantan akan bertugas menjaga sarang dan mencari makanan.

Di balik keindahan burung perkici pelangi, membuat mereka sangat para pemburu gemari untuk diperjual belikan. Tindak perdagangan tersebut, mengancam keberadaan populasinya di alam.

Oleh karena itu, menurut CITES burung ini masuk dalam kategori Appendiks 2, yakni hewan yang tidak terancam punah, namun mungkin terancam jika perdagangannya terus berlanjut tanpa ada peraturan yang dibuat.

Taksonomi Burung perkici pelangi (Trichoglossus haematodus)

Penulis: Anisa Putri S

Editor : Ari Rikin

Top