Jamur Karang Ungu, Tanduk yang Tumbuh di Atas Tanah

Reading time: 2 menit
Jamur ini mudah ditemukan di batang kayu yang keras. Foto: Shutterstock

Berbicara soal jamur terunik, nama jamur karang ungu mungkin masuk menjadi salah satunya. Jamur ini terlihat seperti tanduk atau karang di lautan. Bentuknya bercabang dengan warna keunguan. Spesies ini disinyalir dapat dimakan, meskipun dalam jumlah yang terbatas.

Violet coral, magenta coral, atau jamur karang ungu merupakan salah satu spesies dari famili Clavariaceae dan genus Clavaria. Kelompoknya sendiri dikenal dengan nama ilmiah Clavaria zollingeri.

Spesies C. zollingeri sebenarnya mempunyai peta persebaran yang cukup luas. Jamur ini bisa kita temukan di berbagai benua dan negara, salah duanya adalah Brunei Darussalam dan Indonesia.

Karena penampilannya yang unik, tak sulit mengenali spesies magenta coral di alam liar. Selain Ramariopsis pulchella, tidak banyak fungi lain yang memiliki kemiripan fisik dengan jamur tersebut.

Morfologi dan Ciri-Ciri Jamur Karang Ungu

Jamur karang ungu dapat tumbuh setinggi 5–10 cm dengan lebar 4–7 cm. Jamur ini memiliki batang atau pangkal yang pendek. Cabangnya sendiri tumbuh pada jarak yang cukup dekat dari permukaan tanah.

Ciri fisiknya tersebut tentu berbeda dengan jamur R. pulchella. Spesies ini sering disalahartikan sebagai magenta coral muda, sebab ukuran batangnya hanya tumbuh setinggi 3 cm atau berkisar 1,2 inci.

Selain itu, spesies C. zollingeri umum memiliki 2–6 percabangan dengan ujung membulat. Warnanya sendiri memang tampak keunguan, tetapi bisa merubah menjadi kecokelatan hingga kemerahan saat sudah tua.

Beberapa individu bahkan memiliki warna yang sangat pucat di seluruh bagian cabangnya. Ini dikarenakan pigmentasi jamur tersebut yang sangat sensitif, sehingga warnanya akan berubah saat kering.

Spesies C. zollingeri menghasilkan spora bercorak putih dari permukaan batangnya. Bentuknya sendiri terlihat bulat hingga elips, sedangkan dimensinya berkisar 4–7 x 3–5 mikrometer.

Habitat dan Distribusi Jamur Karang Ungu

Jamur karang ungu tumbuh di balik serasah hutan hingga area padang rumput. Sebagai jamur saprobik, fungi ini memperoleh nutrisi dengan memecah bahan organik dari organisme yang telah mati.

Karena itu, spesies ini paling mudah ditemukan di dekat pohon berkayu keras. Mereka tumbuh secara berkelompok maupun soliter, biasanya pada musim panas dan musim gugur di wilayah Amerika Utara.

Menyoal distribusinya, pertumbuhan magenta coral tersebar mulai dari wilayah Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, bahkan di sebagain kawasan Eropa.

Namun, populasinya di Benua Biru terbilang sangat minim. Otoritas setempat mengategorikan jamur ini sebagai spesies langka, yang mana pemanfaatannya tidak diperuntukkan bagi kebutuhan komersial.

Melansir IUCN Red List, status konservasi C. zollingeri berada pada level “vulnerable” atau rentan. Tren populasinya pun kian merosot, sehingga tergolong sebagai spesies yang dilindungi di Inggris dan Denmark.

Kandungan dan Manfaat Jamur Karang Ungu

Tak bisa dipungkiri, edibilitas jamur karang ungu masih diperdebatkan secara luas. Sebagian ahli menganggapnya aman untuk dimakan, tetapi ada pula yang melarangnya secara tegas untuk dikonsumsi.

Sebagian lainnya masih memperbolehkan konsumsi terhadap jamur tersebut. Asal porsinya dibatasi dan tidak terlalu banyak, kandungan fungi ini dianggap masih aman bagi kesehatan manusia.

Bagi orang yang telah memakannya, rasa magenta coral dinilai sangat mirip dengan lobak atau mentimun. Mereka mempunyai kandungan air yang cukup banyak, serta tidak mengeluarkan aroma yang menyengat.

Karena jarang dibudidayakan, harga jamur itu pun cenderung cukup murah. Pemanfaatannya sendiri masih bersifat tradisional karena dipanen secara langsung dari alam atau area hutan.

Belum dapat dipastikan senyawa apa yang terkandung pada fungi ini. Sebab penelitian terhadap manfaatnya terhitung masih minim, maka aktivitas mengonsumsi jamur tersebut sebaiknya Anda hindari.

Taksonomi Spesies Clavaria Zollingeri

Penulis : Yuhan al Khairi

Top