Indonesia, Ayo Mandiri Pangan dari Sekarang!

Reading time: 4 menit

Perubahan Iklim

Selain konsentrasi yang sudah disebut diatas, upaya mewujudkan produksi pangan lokal yang baik juga harus dimulai dengan pemahaman bagaimana mengelola produksi pangan yang baik. Artinya, siapapun yang menjadi produsen, baik itu petani maupun nelayan, harus paham apa yang bisa dikembangkan dari sektor pangan lokal yang ada di daerah masing-masing.

Nazla Mariza menyebutkan, produsen pangan lokal wajib diberikan pemahaman secara kontinu tentang perubahan iklim yang terjadi di kawasannya masing-masing. Menurutnya, jika mereka masih belum paham, maka akan berpengaruh banyak pada produktivitas mereka.

“Itu fokus utama, terkait isu lahan dan air,” tegas Nazla menjelaskan tentang nelayan yang tergantung pada perairan dan petani yang tergantung lahan pertanian.

Dengan memahami perubahan iklim, produsen pangan bisa lebih pintar menyiasati bagaimana produksi yang baik dan tepat. Dia mencontohkan, seandainya tidak diberikan pemahaman tentang perubahan iklim, nelayan pasti tidak akan pernah bisa mencapai produktivitas ideal. Karena, dengan cuaca yang tidak menentu, nelayan akan terbatas untuk melakukan aktivitas melaut.

“Hampir sebagian besar nelayan di Indonesia masih tergantung pada kondisi alam, cuaca. Mereka jadi tidak produktif. Dalam setahun bahkan ada yang bisa melaut hanya 180 hari saja. Bayangkan, itu setengahnya dari setahun,” ungkap Nazla lebih detil.

Walau sudah ada yang bisa membaca pola iklim yang paling buruk, namun Nazla tetap beranggapan bahwa untuk meningkatkan produktivitas, diperlukan pemahaman lebih lanjut. Sehingga, nelayan tidak terganggu lagi dengan hadirnya cuaca buruk.

Begitu juga dengan petani. Jika terus diberikan pemahaman, mereka bisa semakin paham apa jenis tanaman pangan yang terbaik untuk lahannya. Bisa saja padi, tapi juga bisa saja bukan. Dan, pemahaman seperti itu, kata Nazla, akan terus dikampanyekan sampai semua paham.

“Contohnya adalah petani yang lahannya tandus. Harusnya kan tidak perlu ditanami dengan tanaman padi. Bisa saja disesuaikan dengan tanaman pangan lokal seperti jagung di NTT atau sagu di Papua dan Maluku.

Nazla kemudian menyebut, masih di NTT, ada seorang pejuang pangan lokal yang dengan gigih mengembangkan tanaman jawawut hingga mempunyai 12 jenis. Karena masing-masing jenis bagus dan tahan terhadap cuaca, jawawut yang diproduksi tetap bisa melewati terpaan cuaca yang tandus.

***

Untuk bisa mencapai ketahanan pangan yang baik, Nazla mengungkap bahwa semuanya harus dimulai dari pengelolaan produksi pangan. Dan, daerah memiliki peran penting untuk bisa mewujudkannya. Karena itu, Oxfam juga fokus membangun desa untuk terus mandiri ke arah sana.

“Investasi itu tidak melulu pada industri atau manufaktur saja. Pertanian juga. Hanya sayangnya masih skala kecil pada kenyataannya. Dengan terus didampingi, diharapkan desa bisa membangun lebih mandiri untuk mewujudkan ketahanan pangan dari tingkat komunitas hingga ke tingkat nasional,” ungkapnya.

Apa yang dikampanyekan Oxfam tersebut harusnya bisa bersinergi dengan tema hari lingkugan hidup internasional tahun ini : think.eat.save. Badan Dunia untuk Lingkungan (UNEP) membuat tema Hari Lingkungan Hidup (HLH) 2013 yaitu think.eat.save. Kampanye global HLH tentang makanan ini didasari atas kenyataan bahwa setiap tahun ada satu miliar ton makanan terbuang percuma menurut data UNEP.

Kampanye think.eat.save yang didukung Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) berkeinginan untuk mengurangi kehilangan makanan pada seluruh rantai produksi pangan dan konsumsi, dan secara khusus menargetkan pengurangan makanan yang terbuang oleh konsumen, pengecer dan industri perhotelan.

Direktur Eksekutif UNEP Achim Steiner mengatakan penduduk dunia akan berkembang dari tujuh miliar orang saat ini, menjadi sembilan miliar orang pada tahun 2050. Maka  membuang-buang makanan menjadi hal yang tidak etis, tidak masuk akal baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan.

Berpikir untuk bisa memproduksi pangan dan memperoleh hasil dari produksi tersebut. Pada ada akhirnya, akan dicapai kesejahteraan hidup.

Top