PBB memprediksi dunia akan menghangat sekitar 3 derajat Celcius pada tahun 2100 meskipun negara-negara di dunia berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2015.
Bus dan kendaraan listrik lainnya bisa saja beroperasi di Inggris seabad yang lalu seandainya para penipu tidak melumpuhkan transportasi bersih pada awalnya.
Para ilmuwan menyatakan bahwa turbin bawah laut mampu mewujudkan dunia yang digerakkan oleh angin, menjalankan semua energi yang dibutuhkan oleh peradaban manusia saat ini.
Jumlah serangga terbang di beberapa wilayah Jerman telah menurun hingga tiga-perempat pada 27 tahun terakhir. Dampak ini sangat mengkhawatirkan karena serangga akan “terbang” menuju kepunahan di banyak negara di Eropa.
Ketika lahan di dunia semakin menghangat, mereka akan berpotensi untuk melepaskan sejumlah karbon yang berbahaya ke atmosfer.
Lautan Pasifik memasuki fase tidak-begitu-panas lagi, sebagai bagian dari siklus alami jangka panjang, namun kini sudah hampir mencapai akhir. Hal ini menjelaskan adanya penurunan nyata pada laju perubahan iklim.
Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa secara keseluruhan, hutan tropis pada abad ini telah melepaskan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer dari yang bisa diserap.
Tingkat penyusutan glasial yang cepat secara global telah mengancam jalan hidup kita saat ini, mulai dari keanekaragaman hayati hingga pariwisata, tenaga hidro hingga ketersediaan air bersih.
Peningkatan hanya 1°C mampu meningkatkan pertumbuhan kehidupan dasar laut hingga dua kali lipat.
Silikon untuk menampung tenaga angin dan surya sebagai panas menjadi inovasi terbaru dalam pertaruhan untuk menggantikan semua bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.
Peningkatkan suhu akibat perubahan iklim tidak hanya mengancam untuk menghancurkan ekosistem di dunia, namun peningkatan panas di tempat kerja akan mengarah kepada penurunan signifikan terhadap produktivitas ekonomi.
Tumbuhnya pepohonan di ibukota dapat memberikan keuntungan. Tanaman hijau dapat mengubah kumuhnya daerah perkotaan menjadi sumber keuangan dan memerangi perubahan iklim secara bersamaan.
Daerah bawah laut yang kekurangan oksigen dapat bertambah dua kali lipat dalam abad ini akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan aksi lainnya.