Ciptakan Kendaraan Listrik Otonom, BRIN Kejar Target PRN

Reading time: 2 menit
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik. Foto: BRIN

Jakarta (Greeners) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika kini mengembangkan kendaraan listrik otonom yang ramah lingkungan. Pengembangan kendaraan listrik ini mereka lakukan untuk memenuhi Prioritas Riset Nasional (PRN) kendaraan listrik 2020-2024.

Dalam keterangannya, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, kendaraan otonom atau tanpa pengemudi akan menjadi standar kendaraan di banyak negara, termasuk Indonesia.

“Potensi implementasi kendaraan otonom untuk satu atau dua penumpang itu dapat digunakan di area terbatas atau kawasan khusus. Kawasan itu seperti kebun raya, objek wisata, kawasan perumahan, industri dan perkantoran. Kendaraan otonom itu, juga dapat sebagai pengangkut untuk transportasi massal di kawasan khusus tersebut,” katanya.

Konsep sistem transportasi yang lebih baru ini, yakni autonomous vehicle (AV), nantinya dapat beroperasi di bandara, kampus dan sektor publik lainnya. Autonomus vehicle mewakili konsep Micro Electric Vehicle Teleoperated Driving System (MEViTDS) yang dikemudikan dari jarak jauh.

Pengembangan kendaraan listrik BRIN lakukan untuk memenuhi PRN kendaraan listrik 2020-2024 yang berfokus pada penguasaan teknologi kunci kendaraan otonom. Teknologi itu mulai dari sistem deteksi objek/sensor, sistem telekomunikasi, human to vehicle interaction dan computer vision.

Sementara pada era sebelumnya, pengembangan kendaraan listrik fokus pada penguasaan teknologi komponen kunci, seperti motor listrik, baterai, control system/power electronics, platform dan charging system.

BRIN Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik

Pernyataan Tri Handoko menyusul penyelenggaraan Indonesia Electric Motor Show (IEMS 2022). Mengusung tema ‘Strengthening Autonomous Ecosystem’, IEMS 2022 akan berlangsung pada 8-10 September 2022 di Jakarta Convention Center (JCC). Handoko menyatakan, kegiatan ini berpeluang menciptakan ekosistem kendaraan listrik.

“BRIN ingin mendorong berbagai pihak untuk menjadi bagian dari ekosistem yang akan mendorong inovasi dan pertumbuhan di bidang AV. Hal ini akan membantu menciptakan proposisi nilai baru yang terbentuk melalui kolaborasi,” paparnya.

BRIN juga mengajak seluruh stakeholder, termasuk industri, agar mau berinvestasi guna memperkuat ekosistem yang sudah ada. Menurut Handoko, solusi end-to-end, yang berbasis pada teknologi, membutuhkan hubungan internal yang kuat antara sektor hulu dengan berbagai pemangku kepentingan yang relevan.

Menurutnya, IEMS 2022 merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai ajang untuk mensosialisasikan tentang ekosistem kendaraan listrik. Khususnya peran riset dan inovasi dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

“Ini merupakan salah satu bentukan dukungan BRIN bersama para stakeholders serta produsen kendaraan listrik untuk memacu perkembangan kendaraan listrik di Indonesia dan berbagai inovasi terbaru,” ungkapnya.

IEMS mendapat dukungan berbagai steakholder yaitu Kemenkomarvest, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Dewan Energi Nasional, Industri BUMN PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT LEN Industri (Persero) serta industri lainnya. Ada pula universitas dan politeknik yang banyak melakukan kegiatan dalam pengembangan kendaraan listrik di tanah air.

“Semoga event ini akan dapat memperkuat ekosistem otonom yang telah ada. Sehingga ke depan, aktivitas riset dan inovasi dapat terus berkembang untuk menjawab tantangan bangsa di masa mendatang,” tandasnya.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top