Dietplastik dan GAIA Bentuk Konsorsium Guna Ulang Asia

Reading time: 2 menit
Konsorsium Guna Ulang Asia. Foto: Dietplastik Indonesia
Konsorsium Guna Ulang Asia. Foto: Dietplastik Indonesia

Jakarta (Greeners) – Dietplastik Indonesia dan GAIA Asia Pasific membentuk Asia Reuse Consortium atau Konsorsium Guna Ulang Asia melalui Reuse Conference 2024 di Jakarta. Hal itu guna memerangi penggunaan plastik sekali pakai.

Konsorsium yang beranggotakan pendiri awal dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam ini merupakan langkah awal dalam menjangkau para pionir gerakan guna ulang di Asia. Kerja sama antarnegara ini bisa menjadi solusi guna ulang yang dapat diadopsi secara lebih luas.

Hal ini sejalan dengan semangat Break Free From Plastic (BFFP), sebuah gerakan global untuk menciptakan masa depan tanpa polusi plastik. Menurut mereka, gerakan guna ulang bisa menjadi sebuah solusi yang bisa mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

BACA JUGA: Isi dan Guna Ulang Solusi Tepat Kurangi Plastik

“Ini adalah sebuah gerakan. Oleh karena itu, kami tidak hanya memiliki CSO, melainkan juga pemerintah daerah dan pelaku bisnis. Kami percaya konsorsium ini sangat penting bagi wilayah ini. Indonesia bersama negara-negara Asia lainnya memimpin upaya tersebut. Dengan demikian, revolusi penggunaan kembali pasti akan terjadi,” jelas BFFP South East Asia Network Organizer, Faye V Ferrer.

Faye berharap, tidak hanya Indonesia yang dapat menjadi penggerak gerakan ini, melainkan juga negara-negara di Asia. Sehingga, sebagian besar negara Asia dapat berkomitmen untuk bergabung dalam Asia Reuse Consortium ini.

“Sehingga, gerakan guna ulang dapat menjadi solusi utama dari polusi plastik sekali pakai,” jelasnya.

Negara di Asia Tenggara Saling Diskusi Sistem Guna Ulang

Bertepatan dengan momentum International Zero Waste Month, Dietplastik Indonesia bersama GAIA Asia Pacific berhasil menyelenggarakan Reuse Tour and Conference dengan tema “Reuse Now, Brighter Future Yes!”. Anggota GAIA Asia Pasific dari berbagai negara turut hadir dalam konferensi tersebut.

Sesi konferensi ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman dan melakukan transfer pengetahuan. Sejumlah negara di Asia Tenggara saling berdiskusi untuk menciptakan dampak yang lebih besar melalui advokasi dan penerapan sistem guna ulang. Selain itu, kegiatan ini juga berupaya untuk membangun kemitraan yang lebih kuat untuk membangun solusi guna ulang.

BACA JUGA: 76 Persen Sampah Plastik Fleksibel Bocor ke Lingkungan

Ada sejumlah pembahasan pada konferensi guna ulang. Di antaranya sistem guna ulang secara global, praktik baik sistem guna ulang di Asia Tenggara. Bahkan, praktik sistem guna ulang di pulau-pulau kecil hingga rencana pembangunan sistem guna ulang di Indonesia juga masuk di dalam pembahasan.

“Dengan guna ulang, kita bisa menghasilkan emisi jauh lebih rendah karena mengurangi produksi plastik dari bahan mentah maupun daur ulang. Sehingga, tidak ada limbah di pembuangan akhir. Jika dilakukan standarisasi, guna ulang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca untuk kemasan konsumen mencapai 80 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top