Terminal Eksekutif Merak dan Bakauheni Gunakan Solar Panel

Reading time: 2 menit
Penampakan solar panel di Terminal Eksekutif Merak-Bakauheni. Foto: PT SEI

Jakarta (Greeners) – Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Anjungan Agung Bakauheni kini telah terintegrasi dengan energi listrik dari solar panel. Indonesia Ferry Properti (IFRPO) bekerja sama dengan PT Surya Energi Indotama (SEI) memasang pembangkit listrik tenaga surya tersebut.

Kehadiran energi surya di pelabuhan tersebut, sekaligus mendukung pemerintah dalam komitmen net zero emission tahun 2060.

PT Surya Energi Indotama (SEI) merupakan anak perusahaan dari PT Len Industri (Persero) yang bergerak sebagai developer penyedia tenaga surya melalui solar panel.

Dalam keterangannya, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI I Made Sandika mengungkapkan, kerja sama pemanfaatan PLTS antara IFPRO dan SEI adalah wujud sinergi dan kolaborasi antara dua anak perusahaan BUMN.

“Pemasangan PLTS ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung bisnis berbasis lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang ditingkatkan dari tahun ke tahun. Semoga kerja sama ini membawa dampak positif dalam upaya mendukung pemerintah mencapai komitmen net zero emission di tahun 2060 nanti,” katanya.

Energi surya yang terpasang di Terminal Eksekutif IFPRO menggunakan sistem PLTS On Grid. Pada sistem ini, PLTS tetap terhubung dengan jaringan listrik milik PLN. Energi yang dihasilkan dari solar panel akan diubah oleh inverter. Arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dapat pelabuhan manfaatkan untuk kebutuhan listrik.

Adapun kapasitas panel yang terpasang adalah 324 KWp di Terminal Eksekutif Sosoro Merak. Lalu 189 KWp di Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni. Kerja sama antara IFPRO dan SEI ini memiliki skema bangun guna serah atau Build Operate Transfer (BOT).

Panel surya dari energi matahari masuk kategori energi terbarukan. Foto: PT SEI

Hemat Biaya dan Beban Listrik Kala Gunakan Solar Panel

Dengan skema ini, SEI akan membangun dan membiayai instalasi solar panel seutuhnya. IFPRO berhak menggunakan selama masa kontrak pemakaian 20 tahun. Setelah 20 tahun, solar panel ini akan menjadi aset IFPRO.

Dengan demikian, IFPRO tidak mengeluarkan biaya investasi instalasi solar panel sama sekali (zero capex). Sebaliknya, IFPRO dapat menghemat biaya beban listrik dengan nilai efisiensi tertentu.

Direktur Utama IFPRO Ferry Sanders menyebut, program ini akan memberikan banyak manfaat, baik dalam aspek finansial operasional maupun lingkungan.

“Dengan pola kerja sama ini, memberikan dampak positif terhadap lingkungan berupa pengurangan emisi karena telah beralih kepada sumber energi yang berbasis energi terbarukan,” tandasnya.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top