5 Spesies Lebah Asli Amerika Utara Terancam Punah

Reading time: 2 menit
lebah asli amerika
Ilustrasi: wikimedia.org

Lebah berperan penting bagi keberlanjutan hidup manusia. Melalui penyerbukan, serangga membantu menyediakan sepertiga pangan di dunia. Namun, populasi lebah di dunia kian menurun. Bahkan, status serangga penyerbuk di Amerika Utara dan Hawaii dilaporkan dalam bahaya. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa dari total 1.437 spesies lebah asli di Amerika Utara, lebih dari 700 spesies menurun, dan hampir satu dari empat spesies terancam punah.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Center for Biological Diversity (Pusat Keanekaragaman Hayati) di Oregon, Amerika serikat, yang berjudul “Pollinators in Peril: A systematic status review of North American and Hawaiian bees” menguraikan pentingnya keberadaan dari spesies lebah asli Amerika Utara dan Hawaii dari segi ekologi dan ekonomi. Sebagai penyerbuk tanaman buah, lebah asli bernilai lebih dari 3 miliar dolar. Lebih dari itu, hewan penyerbuk dari keluarga Apidae ini menjaga keseimbangan ekosistem.

BACA JUGA: Lebah Bisa Tingkatkan Produksi Pangan

Laporan ini mencakup studi tentang lima spesies lebah yang terancam punah di Amerika, yaitu lebah kayu (Xylocopa violacea), lebah pemotong daun bunga matahari (Megachile fortis), lebah liar penyerbuk tanaman ubi (Cemolobus ipomoeae), lebah penyendiri pantai Coast (Hesperapis oraria) dan lebah gila (Epeoloides pilosula). Secara kasat mata, tidak semua orang dapat memahami perbedaan di antara kelima spesies lebah tersebut. Namun, serangga-serangga penyerbuk tersebut bervariasi mulai dari kebiasaan unik hingga kontribusinya masing-masing terhadap ekosistem.

Kelsey juga menjelaskan bahwa bukti yang ditemukan dengan kuat menunjukkan bahwa ratusan lebah asli bergantung pada stabilitas ekosistem.

“Kita sedang berada di ambang kehilangan ratusan spesies lebah asli Amerika Serikat. Lebih dari 90% tanaman liar bergantung pada penyerbukan serangga ini. Jika kita tidak bertindak untuk menyelamatkan mereka, dunia kita akan menjadi tempat yang suram dan sepi,” ujar seorang peneliti penyerbuk di Oregon, Kelsey Kopec di laman resmi Center for Biological Diversity.

BACA JUGA: Mutiara Kini Bisa Digunakan untuk Memprediksi Perubahan Iklim

Menurutnya, krisis yang sudah di depan mata ini merupakan jawaban atas kecerobohan kita sebagai manusia yang telah menggunakan pestisida dan banyaknya lahan pertanian monokultur. Oleh karena itu, kehilangan habitat lebah akibat aktivitas pertanian, penggunaan pestisida yang berlebihan, perubahan iklim dan urbanisasi merupakan penyebab utama menurunnya jumlah lebah asli di Amerika Utara dan Hawaii.

Selain lebah, serangga lain yang juga turut membantu penyerbukan tanaman dan tumbuhan seperti kupu-kupu, lalat, ngengat, tawon, kumbang, burung, kelelawar dan binatang lainnya yang berkontribusi terhadap penyerbukan.

Penulis: Ayu Ratna Mutia

Top