Kebun Raya Mangrove Surabaya, Pertama di Indonesia Diresmikan

Reading time: 2 menit
Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri meresmikan dan menandatangani prasasti KRM Surabaya, pertama di Indonesia. Foto: Prokopim Pemkot Surabaya

Surabaya (Greeners) – Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya, Jawa Timur resmi beroperasi, Rabu (26/7). Presiden Republik Indonesia ke-5 yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri meresmikan langsung KRM pertama di Indonesia ini.

Peresmian yang bertepatan dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia ini juga dihadiri sejumlah pejabat. Turut hadir, Wali Kota Surabaya H. Eri Cahyadi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan sejumlah petinggi lainnya.

Dalam prosesnya, pembangunan KRM Surabaya ini memakan waktu panjang. Luasnya mencapai 31,5 hektare yang meliputi 11 ha di daerah Gunung Anyar, 16 ha di Medokan Sawah dan 4,5 ha di Mangrove Information Center. Menariknya, dari 140 jenis mangrove di dunia, KRM Surabaya memiliki 57 jenis di antaranya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, H. Eri Cahyadi mengatakan, beberapa tahun lalu, mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, telah bekerja keras untuk membangun mangrove ini. Sehingga kini pihaknya ingin terus mengembangkan KRM Surabaya.

“Ke depannya kita akan bekerja sama dengan tempat atau pihak lain untuk mengembangkan Kebun Raya Mangrove Surabaya. Sehingga diharapkan bisa seperti wisata Romokalisari, yang memiliki wahana jet sky dan lainnya,” kata Eri.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pun mengaku bangga atas peresmian KRM Surabaya. Butuh perjalanan yang cukup panjang untuk membuat lahan ini menjadi KRM. Inisiasinya sejak tahun 2017. Kemudian tahun 2018 ada surat penempatan lokasi dan mulai pengembangan.

“Bangga bisa hadir di acara ini. Terlebih sebagai mantan warga Surabaya. Terlepas dari itu, kami sebagai anggota BRIN berharap, agar KRM ini bisa dikelola dengan sangat baik dan konsisten,” ucap Laksana.

Manfaat Kebun Raya Mangrove Surabaya

Usai menandatangani prasasti peresmian, Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah BRIN memberi sambutan. Menurutnya, peresmian KRM Surabaya ini menjadi upaya melindungi, menjaga, sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati di Pamurbaya, Surabaya.

Megawati menuturkan, Kebun Raya Mangrove Surabaya merupakan kebun raya tematik pertama di Indonesia yang telah memiliki cukup banyak koleksi jenis mangrove.

“Tempat ini juga digunakan sebagai konservasi mangrove endemik Indonesia, wahana interaksi dan kreativitas masyarakat, hingga media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkapnya.

Selain itu lanjutnya, mangrove berperan melindungi pantai dari erosi. Bahkan melindungi daratan dari hempasan ombak hingga tsunami.

Kawasan KRM Surabaya. Foto: Greeners/Syaiful Rochman

Dulunya Tempat Pembuangan Sampah

Sebagai informasi, dahulu KRM Surabaya adalah kawasan tambak dan tempat pembuangan sampah. Kemudian perlahan ada pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan mangrove.

Berkolaborasi dengan TNI, Polri dan perguruan tinggi, kini KRM Surabaya memiliki berbagai infrastruktur pendukung seperti akses jalan, jembatan, dan jogging track. Selain itu ada pula beberapa fasilitas, yakni auditorium, toko merchandise, area food and beverage (F&B), musola, dan playground. Meski begitu, KRM Surabaya akan terus dikembangkan ke depannya.

Mangrove atau tanaman bakau memiliki beragam manfaat bagi lingkungan, kehidupan masyarakat, ekonomi, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Bahkan tak hanya sebagai sarana edukasi dan menjaga lingkungan, pengelolaan dan pemanfaatan mangrove yang baik bisa menjadi daya tarik dan tempat wisata.

Hal ini juga mampu membuka kesempatan dan menambah pendapatan pelaku UMKM dan sejenisnya, melalui pengadaan penyewaan perahu, usaha F&B, merchandise, dan lainnya.

Penulis : Fitri Yuliani

Editor : Ari Rikin

Top