Bawang Bombai, Bahan Masakan Kaya Khasiat asal India

Reading time: 2 menit
Flora asal India ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Foto: Shutterstock

Tahukah Anda jika bawang bombai tergolong sebagai salah satu tanaman holtikultura tertua di dunia? Tumbuhan ini sudah ada sejak zaman prasejarah, jamak digunakan sebagai bahan masakan oleh masyarakat Asia Tengah dan sekitar laut Mediterania.

Bawang bombai ahli kenal dengan nama ilmiah Allium cepa. Tumbuhan ini berasal dari ordo Asparagales dan famili Alliaceae, sehingga berkerabat dekat dengan spesies bawang merah.

Di Tanah Air, jenis bawang ini ahli sinyalir dibawa oleh pedagang India. Ia sering digunakan sebagai bumbu masakan Cina dan Eropa, namun berkembang pada jenis kuliner lainnya.

Dibanding bawang lain, aroma dan bentuk A. cepa juga sangat khas. Ukurannya relatif lebih besar dan tebal, baik untuk dikonsumsi karena mengandung senyawa aktif yang berkhasiat.

Morfologi dan Ciri-Ciri Tanaman Bawang Bombai

Bawang bombai memiliki umbi yang terbentuk dari lapisan besar dan bersatu. Pohonnya tumbuh tegak ke atas, dengan jenis akar serabut yang berbiak kira-kira sepanjang 10 cm.

Daun tumbuhan ini berbentuk seperti pipa, namun terlihat pipih serta berwarna hijau tua. Jika kita perhatikan, daun A. cepa berukuran lebih besar daripada varietas bawang merah.

Pada bagian pangkal umbi terdapat batang rudimeter seperti cakram, yang menjadi asal-muasal dari bawang. Bunganya majemuk dan berbentuk bulat dengan tangkai yang besar.

Tidak cuma besar, tangkai bunga juga tergolong kuat serta memiliki ujung berbentuk umbi kecil. Bagi para petani, bagian ini kerap difungsikan sebagai bibit tanaman bawang bombai.

Sebagai informasi, spesies A. cepa merupakan jenis tanaman bienial. Mereka berkembang biak selama dua tahun sekali, terutama di daerah pegunungan dengan suhu 18-20 Celsius.

Habitat dan Budi Daya Tanaman Bawang Bombai

Pertumbuhan bawang bombai paling optimal di daerah berketinggian 800-2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanahnya gembur dengan tingkat keasaman antara 5,5-6,5 pH.

Drainase merupakan faktor penting dalam pembudidayaan tanaman ini. Dengan drainase yang baik, umbi bawang akan berbiak sempurna dan tidak membusuk karena terendam air.

Jika ingin membudidayakan flora ini, bawang bombai biasanya ditanam pada awal musim kemarau. Perkiraan waktunya antara bulan Mei atau Juli sampai Agustus atau September.

Bersamaan dengan waktu tanam, berikan campuran pupuk NPK dengan takaran 15:15:15. Bila lahannya seluas satu hektare, maka diperlukan 1500-2.000 kg umbi dan 150 kg pupuk.

Pemeliharaan bawang bisa masyarakat lakukan dengan teknik penyulaman setelah 7 hari tanam. Cara penyulaman ini cukup mudah, yaitu dengan mengganti bibit busuk dengan bibit yang baru.

Kandungan dan Manfaat Tanaman Bawang Bombai

Bawang bombai merupakan bahan makanan padat gizi. Tanaman ini mengandung berbagai nutrisi seperti protein, karbohidrat, serat, natrium, kalium, zat besi, zink, hingga karoten.

Dengan kandungan tersebut, jenis bawang ini memiliki peran aktif sebagai antioksidan pada tubuh. Selain itu, ia juga berguna untuk menangkal berbagai penyakit, di antaranya:

  • Menurunkan risiko terjadinya serangan jantung karena dapat menjaga tekanan darah
  • Kandungan flotanya dapat mengurasi stres dan depresi. sehingga produksi serotonin, dopamin dan norepinefrin akan lebih lancar
  • Mengatasi masalah sembelit atau susah buang air besar
  • Meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas
  • Mencegah penyakit kanker karena mempunyai antioksidan hingga senyawa organosulfur tinggi, yang notabene-nya mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Taksonomi Spesies Tanaman Allium Cepa

Penulis : Yuhan al Khairi

Top