Ragam Hayati
Secara tradisional, bunga nusa indah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, batuk, flu, disentri akut, hingga radang usus.
Di Indonesia, ular pelangi atau Xenopeltis unicolor tersebar di Sumatera dan pulau pulau di sekitar Kalimantan, Jawa maupun Sulawesi.
Bunga pukul empat memiliki kemampuan bertahan hidup pada iklim yang ekstrem, misalnya, di daerah yang mengalami musim kemarau panjang.
Burung kuntul kerbau memiliki fungsi sebagai penyeimbang yang mengendalikan hama serangga maupun hewan kecil lain di sawah dan lahan basah.
Kaktus Pakis Giwang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan dapat mengobati pendarahan rahim, bisul, luka bakar, hingga hepatitis.
Komposisi protein jamur merang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan secara umum. Di dalamnya juga banyak menyimpan vitamin, seperti riboflamin dan tiamin.
Skabies yang disebabkan oleh tungau mudah menyebar secara langsung melalui sentuhan dengan penderita maupun secara tak langsung.
Manfaat calincing di antaranya dapat mengobati beberapa penyakit, seperti demam, flu, diare, radang hati (hepatitis), hingga radang tenggorokan.
Seluruh bagian tanaman cermai dipercaya berkhasiat untuk pengobatan. Bagian daunnya diyakini dapat mengobati sakit pinggang hingga kanker.
Bagi walet, sarang berfungsi sebagai tempat bergantung dan beristirahat. Pada musim berbiak, sarang juga berguna sebagai tempat bertelur dan mengeram.
Karena termasuk tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun, kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau panjang.
Marmut hidup dalam kelompok yang terdiri dari lima sampai sepuluh ekor anggota. Kadang kelompok-kelompok ini bergabung untuk membentuk satu koloni.
Takokak berkhasiat untuk melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan rasa sakit (analgetik), dan menghilangkan batuk (antitusif).