Tiger’s Eye Fungus, Antitumor dan Pewarna Serat Alami

Reading time: 2 menit
Senyawa alaminya bisa untuk obat antitumor. Foto: Inaturalist

Tiger’s eye fungus (Coltricia cinnamomea) merupakan spesies jamur dari famili Hymenochaetaceae. Pemilik polipori berbentuk vas ini biasanya banyak tumbuh di daerah Teluk San Francisco di bawah pinus Monterey atau pinus radiatus.

Ciri khas jamur ini dapat terlihat dari tubuhnya yang berwarna cokelat berkarat dan kerap berkelompok. Jamur keringnya bisa digunakan sebagai pewarna serat alami sehingga mengeluarkan warna cokelat-krem. Selain itu juga bermanfaat sebagai antitumor.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum 

Tudung

Berukuran 1 hingga 5 sentimeter, garis besarnya kurang lebih bulat, berbentuk datar atau vas. Teksturnya kering, halus, mengkilap saat segar berwarna kayu manis. Biasanya juga terdapat pita warna konsentris dengan tepian lurus dan tipis.

Tangkai

Tangkainya sepanjang 1 hingga 5 sentimeter dengan ketebalan 1 hingga 4 milimeter, bertekstur kering dan berwarna cokelat hingga cokelat kayu manis dengan permukaan yang keras.

Cetak Spora

Berwarna cokelat kekuningan. Fitur mikroskopis spora 6-10 x 4,5-7 µ dengan permukaan yang mulus dan berbentuk bulat panjang. Sistem hifa bersifat monomit.

Habitat dan Distribusi 

Biasa tumbuh sendiri dan dalam kelompok kecil di sekitar kayu. Mereka juga kerap tumbuh di sepanjang jalan setapak dan jalan raya. Pemilik tudung berbentuk vas ini biasanya banyak tumbuh di daerah Teluk San Francisco di bawah pinus Monterey atau pinus radiatus.

Kandungan dan Manfaat Tiger’s eye Fungus

Ekstraksi polisakarida dari kultur miselium C. cinnamomea dan diberikan secara intraperitoneal ke tikus putih dengan dosis 300 mg / kg menghambat pertumbuhan kanker Sarkoma. Obat C. cinnamomea juga berkhasiat untuk antitumor. Jamur kering spesies ini bisa untuk pewarna serat alami yang mengeluarkan warna cokelat-krem.

Taksonomi Tiger’s Eye Fungus (Coltricia cinnamomea)

Penulis: Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top