Alkohol dan Rokok Memicu Penuaan Dini

Reading time: 2 menit
Alkohol dan Rokok
Alkohol dan Rokok. Foto: shutterstock.com

Kegemaran mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok dapat mempercepat penuaan. Studi dalam Journal of Epidemiology & Community Health melakukan uji pada lebih dari 11.000 orang Denmark di Copenhagen City Heart Study. Studi tersebut memberikan informasi tentang kebiasaan merokok dan minum alkohol terindikasi mengalami penyakit jantung dan mempercepat penuaan.

Janne Tolstrup Direktur Penelitian Institut Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Denmark Selatan mengatakan secara khusus melihat empat ciri penuaan. Misalnya, termasuk pembentukan cincin abu-abu di sekitar kornea mata, lipatan daun telinga, plak di kelopak mata, dan pola kebotakan pada pria.  Penuaan dini dapat menjadi tanda kesehatan yang buruk dan berkontribusi terhadap risiko penyakit kronis yang lebih tinggi seperti masalah jantung.

Baca juga: Merokok Berisiko Tingkatkan Depresi

“Kami ingin mempelajari tanda-tanda penuaan karena mereka tampaknya memiliki semacam nilai prediksi rata-rata lama hidup,” kata Janne Tolstrup, Penulis dan Direktur Penelitian di Institut Nasional Kesehatan Masyarakat, Universitas Denmark Selatan.

Tolstrup menemukan bahwa minum alkohol secara  berlebihan dibanding 28 kali mengonsumsi alkohol dalam seminggu bagi  wanita, memiliki kemungkinan 33 persen lebih tinggi untuk memiliki cincin abu-abu di sekitar kornea. Daripada wanita yang minum kurang dari tujuh buah seminggu.

Sementara pada pria lanjut, menurut Janne terdapat peningkatan risiko penuaan yang tidak jauh berbeda. Risiko lipatan daun telinga mengindikasikan penuaan yang sama 26 hingga 36 persen lebih tinggi di antara peminum berat dibandingkan peminum ringan sampai sedang. Perokok berat juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan cincin mata terkait usia dibandingkan dengan orang yang bukan perokok.

Alkohol dan Rokok.

Alkohol dan Rokok. Foto: shutterstock.com

Salah satu indikator penuaan lain yang berhubungan dengan konsumsi alkohol dan merokok ialah pola kebotakan pria. Tolstrup mengatakan itu bukan kejutan, karena pertumbuhan rambut sangat genetik. “Hasilnya adalah kita dapat melihat tanda-tanda itu dengan mata, misalnya, sangat cepat. Sedangkan untuk tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi, kita harus melakukan pengukuran lanjutan untuk mengetahuinya,” kata dia.

Tidak herankan orang yang gemar meminum alkohol dan merokok cenderung lebih tinggi memiliki tanda-tanda  penuaan. Tolstrup juga menemukan bahwa orang-orang yang minum dan merokok pada tingkat sedang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih banyak daripada orang-orang yang tidak sama sekali.

Beberapa penelitian menyebut bahwa alkohol mungkin bermanfaat bagi jantung serta dapat mengurangi risiko penyakit tertentu. Namun, Tolstrup menolak pernyataan tersebut. Ia mengatakan temuannya menambah perdebatan tentang seberapa banyak yang sehat dan pada ambang batas mana jumlah alkohol yang berlebihan dan tidak sehat.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mengintai Perokok Elektrik

“Hasilnya tidak dapat diartikan bahwa orang dapat mulai minum dan merokok pada tingkat sedang. Data lain menunjukkan bahwa merokok apa pun dapat membahayakan kesehatan dan studi tentang efek alkohol masih diperdebatkan,” ujar Tolstrup.

Meski umumnya disebut bahwa mengonsumsi minuman berakohol secara ringan dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, tetapi lebih baik masyarakat tidak mengharapkan manfaat kesehatan yang besar dari alkohol. Setidaknya masyarakat mampu menghindari pola hidup tidak sehat yang membahayakan kesehatan serta penampilan secara signifikan.

Penulis: Ridho Pambudi

Top