Semir Sepatu Organik dari Limbah Kulit Pisang

Reading time: 2 menit
Semir Sepatu
Semir sepatu organik dari kulit pisang. Foto: shutterstock

Mayoritas orang menggunakan semir sepatu sebagai pembersih sekaligus pengilat alas kaki. Bahan yang mudah didapatkan dan diaplikasikan membuat semir sepatu instan seringkali menjadi unggulan. Namun, umumnya 80 persen produk semir terdiri dari bahan kimia yang tidak aman bagi kesehatan. Selain dapat menimbulkan gangguan pernapasan juga menyebabkan iritasi kulit.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, semir sepatu yang biasanya terbuat dari bahan kimia bertransformasi menjadi produk ramah lingkungan. Dalam Jurnal Ilmu Teknologi, Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (2019), limbah kulit pisang diolah menjadi bahan pokok untuk semir sepatu.

Baca juga: Bioplastik dari Pati Biji Nangka

Pisang merupakan tumbuhan yang batang, daun, dan buahnya bisa dimanfaatkan oleh manusia. Namun, bagian kulit buahnya tidak banyak digunakan sehingga hanya berakhir menjadi limbah di lingkungan. Banyaknya limbah dari sisa olahan kuliner khas Makassar mengawali adanya inovasi ini. Untuk mengurangi keberadaan limbah, kulit pisang diubah menjadi sebuah produk bermanfaat seperti semir sepatu.

Selain kulit buah dibutuhkan juga beberapa bahan pendukung untuk menyempurnakan pembuatan, di antaranya alkohol 95 persen sebagai pelarut dan vaselin sebagai bahan pengawet.

Kulit Pisang

Kulit pisang bermanfaat untuk bahan pembuat semir sepatu. Foto: shutterstock

Proses pembuatannya diawali dengan pengumpulan kulit pisang sebagai bahan utama. Kemudian limbah tersebut dipilah untuk mendapatkan kulit pisang yang masih memiliki kualitas baik dan ditimbang sesuai takaran yang ditetapkan. Bahan-bahan tersebut kemudian dicacah dan dikeringkan dengan proses destruksi atau penghancuran bahan kering untuk menguraikan zat organik dan membuang kandungan air di dalamnya.

Baca juga: Bioplastik dari Pati Biji Nangka

Selanjutnya, kulit pisang yang telah kering dicampur dengan alkohol dan vaselin ke dalam gelas kimia dan dipanaskan menggunakan hotplate dengan suhu 65ºC. Seluruh bahan diaduk menggunakan batang pengaduk dan magnet stirrer dengan lama waktu pembuatan selama 30 menit.

Tidak kalah dari semir sepatu instan berbahan kimia, semir sepatu organik ini memiliki sejumlah kelebihan seperti tekstur yang padat, tidak lengket, tidak beraroma menyengat dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit manusia. Selain itu, pemanfaatan kulit pisang dapat mengurangi limbah yang ada di lingkungan, mengurangi efek negatif dari pemakaian semir sepatu berbahan kimia, dan dapat menghemat biaya pembelian.

Penulis: Krisda Tiofani

Top