Finlandia Tawarkan Kerjasama Teknologi Alternatif Pengolahan Sampah

Reading time: 2 menit
pengolahan sampah
Foto: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Sistem pengolahan sampah menjadi energi dengan menggunakan proses termal semakin populer sebagai teknologi alternatif untuk pengolahan sampah di dunia. Sebagai salah satu negara yang memiliki teknologi pengubah sampah menjadi energi, Finlandia menawarkan kerjasama kepada Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Perekonomian dan Tenaga Kerja Finlandia H.E. Mika Lintilä saat bertemu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya.

Siti Nurbaya mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menyambut baik setiap upaya yang dilakukan oleh mitra strategis untuk menjalin kerjasama dalam mendukung implementasi National Action Plan on Marine Plastic Debris, termasuk sampah daratan, pantai dan laut yang secara signifikan dapat mengurangi sampah plastik dan merealisasikan kebijakan bebas dari sampah.

BACA JUGA: Pengelolaan Sampah, KLHK: Kota Besar Masih Butuh Insenerator

“Beberapa kota besar di Indonesia sudah siap menggunakan proses termal secara langsung untuk mengubah sampah menjadi energi seperti Makassar, Surabaya, Jakarta, Bandung, Solo, Denpasar, Tangerang dan Semarang. Upaya ini tentunya akan mendukung pencapaian Target Nasional tahun 2025 yaitu pengurangan sampah 30 persen dan target penanganan sampah 70 persen,” kata Siti, Rabu (07/06).

Dengan produksi sampah mencapai 64 juta ton per tahun, dengan komposisi sampah organik 60%, plastik 15%, kertas 10%, dan lainnya (metal, kaca, kain, kulit) sebesar 15%, pastinya Indonesia sangat potensial untuk pengembangan teknologi proses termal sampah menjadi enegi tersebut. Teknologi ini selain mengurangi jumlah sampah yang ada, juga menghasilkan energi yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Sementara ini, pengolahan sampah di Indonesia kan sebagian besar sampahnya masih dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (69%), 7,5% kompos dan daur ulang, pembakaran terbuka 5%, ditimbun 10% dan tidak ada perlakuan 8,5%,” tambahnya lagi.

BACA JUGA: Ambisius, Asosiasi Panas Bumi Targetkan Pemasangan 7.200 MW Energi Panas Bumi

Menteri Perekonomian dan Tenaga Kerja Finlandia H.E. Mika Lintilä mengatakan, Fortum Corporation adalah salah satu perusahaan yang ditawarkan oleh Finlandia untuk bekerjasama dengan Indonesia. Fortum merupakan perusahaan energi Finlandia yang berfokus pada pengoperasian pembangkit listrik, menghasilkan dan menjual listrik, panas dan uap.

Sebelumnya, kata Mika, Fortum juga telah terpilih sebagai mitra investasi dan joint venture dengan Jakarta Metropolitan dalam pembangunan pabrik limbah untuk energi Indonesia (WtE) pertama yang akan dibangun di Sunter, Jakarta Utara.

“Jika pabrik WtE selesai, akan dapat memproses 2.220 ton sampah padat per hari atau sekitar 25% dari sampah padat Jakarta,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top