Bersepeda Bali-Jakarta Untuk Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Reading time: 2 menit
Memulai perjalanan dari Bali pada tanggal 20 November lalu, tim SAMAS Bali akhirnya tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan selama 10 hari. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Semangat untuk terus melakukan kampanye penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) masih terus berlangsung. Kali ini, aksi penolakan dilakukan oleh komunitas SAMAS Bali yang bersepeda dari Bali menuju Jakarta dengan membawa pesan penyelamatan lingkungan dengan menolak rencana reklamasi di Teluk Benoa, Bali.

Tim yang berjumlah delapan orang, dua diantaranya adalah pegowes putri, memulai misi bersepedanya dari Pulau Dewata Bali pada tanggal 20 November 2014 lalu. Tim yang dipimpin oleh Dekotel Sugiartha sebagai Road Captain tersebut menyampaikan pesan sosial kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa dengan bersepeda juga bisa turut membantu kampanye-kampanye sosial. Kampanye ini termasuk menyelamatkan lingkungan hidup dari kerakusan para pelaku bisnis dan juga oknum pemerintah yang hanya memikirkan kepentingan sesaat dan mengabaikan keberlanjutan lingkungan hidup.

“Kami hanya ingin menyampaikan bahwa lingkungan hidup kita sedang terancam oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang juga tidak memikirkan keberlangsungan hidup yang menjadi hak generasi mendatang,” jelas Sugiartha dalam keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, Jakarta, Minggu (30/11).

Sugiartha menyatakan aksi bersepeda yang mereka lakukan ini juga menyampaikan pesan pentingnya untuk lebih meningkatkan semangat kebhinekaan yang semakin tergerus karena berbagai kepentingan sekelompok orang yang ingin berkuasa, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Dengan bersepeda, tim SAMAS Bali menyampaikan pesan sosial untuk melakukan penyelamatan lingkungan, termasuk menolak reklamasi di Teluk Benoa, Bali. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Dengan bersepeda, tim SAMAS Bali menyampaikan pesan sosial untuk melakukan penyelamatan lingkungan, termasuk menolak reklamasi di Teluk Benoa, Bali. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Ketua Bike to Work (B2W) Indonesia, Toto Sugito pun angkat bicara terkait aksi bersepeda dari Bali hingga Jakarta ini. Toto menyatakan bahwa kampanye bersepeda ini patut diberikan apresiasi dan perlu mendapatkan dukungan dari komunitas lingkungan maupun masyarakat.

Bahkan, lanjutnya, kampanye penolakan rencana reklamasi Teluk Beno tersebut dilakukan melalui gerakan yang kongkrit terkait perjuangan lingkungan, yaitu dengan bersepeda dari Bali ke Monas, Jakarta.

“Mereka ini sudah seharusnya mendapat apresiasi dari komunitas lingkungan hidup karena membawa misi besar untuk memperjuangkan penolakan atas reklamasi di Teluk Benoa yang dampaknya akan merusak lingkungan,” katanya.

Sebagai informasi, pemilihan tanggal 20 November 2014 sebagai tanggal memulai aksi bersepeda tersebut karena bersamaan dengan peringatan Hari Puputan Margarana. Momen ini menurut histori masyarakat Bali adalah hari untuk mengenang kisah-kisah heroisme pahlawan-pahlawan nasional dari Provinsi Bali yang telah gugur untuk berjuang mempertahankan tanah leluhur mereka.

Tim bersepeda SAMAS Bali tiba di Tugu Monas, Jakarta pada hari Sabtu, 29 November 2014 pukul 13.00 WIB. Di Monas, mereka membentangkan pesan-pesan yang bertuliskan penolakan reklamasi Teluk Benoa di Provinsi Bali.

Selama perjalanan menuju Jakarta, tim SAMAS Bali juga melakukan silaturhami kepada berbagai komunitas sejawat pecinta sepeda yang berada di jalur perjalanan mereka, sekaligus memperkenalkan Pulau Bali sebagai Kota Budaya.

(G09)

Top