Inspirasi Street Style Dalam Eco-clothing

Reading time: 2 menit
Foto: www.ecouterre.com

Saat ini, dunia mode sudah mulai memasukkan berbagai isu kemanusiaan serta peduli akan keberlangsungan lingkungan hidup di masa depan. Label-label ternama dunia tidak hanya berbicara perkara prinsip serta perlakuan amal bagi kemanusiaan, namun juga memasukkan bahan-bahan daur ulang yang ramah lingkungan pada setiap rancangannya.

Mark & Spencer, yang pernah booming dengan karya sepatu hak tinggi daur ulangnya, kini merambah lini busana wanita yang ramah lingkungan dengan penggunaan kapas dan bahan polyester daur ulang. Terinspirasi dari jalan-jalan di timur London, 16 potong koleksi Limited London ini menggabungkan motif bunga, denim, dan potongan urban-chic untuk menciptakan efek berkelas namun memiliki “hati nurani”.

Koleksi "Limited London" dari Marks & Spencer. Foto: www.ecouterre.com

Koleksi “Limited London” dari Marks & Spencer. Foto: www.ecouterre.com

Desember lalu, Marks & Spencer memperbarui prinsip sumberdaya global mereka dengan isu hak asasi manusia yang sesuai dengan prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait bisnis dan hak asasi manusia. Marks & Spencer juga mengumumkan komitmen mereka untuk meningkatkan transparansi dalam rantai suplai pakaiannya. Pihak label mencatat dalam laporan keberlanjutan “Plan A” tahun 2015 mereka bahwa langkah ini akan dipublikasikan dalam daftar tahunan pada produksi tahun 2016.

Koleksi "Limited London" dari Marks & Spencer. Foto: www.ecouterre.com

Koleksi “Limited London” dari Marks & Spencer. Foto: www.ecouterre.com

“Kami bekerja sama dengan banyak penyuplai terkait banyak hal, tapi ini pertama kalinya kami mengajak mereka dalam prinsip-prinsip sumberdaya global kami,” ujar pihak Mark & Spancer seperti dikutip dari situs ecouterre.com. “Tahun depan kami akan melaporkan bagaimana kami mendukung para supplier kami untuk memenuhi standar ini,” imbuhnya.

Inisiatif yang sedang berlangsung lainnya termasuk pengadaan 70 persen kapas dari sumber yang berkelanjutan pada tahun 2020, meningkatkan volume dan nilai pemulihan tekstil, serta mencapai nol pembuangan bahan kimia berbahaya dari pembuatan produk tekstil dan pakaian.

Penulis : Gloria Safira

Top