Terapi Kerokan Menyebabkan Ketagihan

Reading time: 2 menit
Terapi Kerokan
Foto: shutterstock.com

Jakarta (Greeners.co) – Terapi komplementer adalah suatu terapi pengganti atau pelengkap dari terapi medis. Salah satu jenisnya yakni kerokan. Masyarakat Indonesia percaya bahwa masuk angin bisa disembuhkan dengan kegiatan kerokan. Masuk angin merupakan indikasi berbagai gejala yang berhubungan dengan rasa tidak enak badan seperti, perut kembung, pegal linu, batuk pilek, sakit kepala dan lain-lain.

Sebuah penelitian menyebut bahwa kerokan tidak hanya dikenal di lingkungan masyarakat Jawa, tetapi menyebar ke berbagai daerah lain di Indonesia. Bahkan sebagian besar budaya di Asia Tenggara memercayai efek penyembuhan dari terapi ini. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 87 persen masyarakat dari berbagai golongan memanfaatkan dan merasakan kegunaan pengobatan tradisional ini. Penggunanya bahkan disebut akan ketagihan (Didik Gunawan, 2008).

Baca juga: Serai, Tanaman Bumbu dan Penghangat Tubuh

Efek ketergantungan pada kerokan merupakan dampak dari peningkatan endorfin. Endorfin ialah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang memiliki struktur sama dengan morfin sehingga memiliki efek menyegarkan, memberi rasa senang, dan nyaman.

Pengobatan tradisional kerokan memiliki nama berbeda di setiap negara. Di Vietnam, misalnya, kerokan disebut Cao Gio, di Kamboja disebut Goh Kyol (rubbing the wind). Kyol berarti wind illnes atau masuk angin. Sementara, di Cina bernama Gua Sha. Gua berarti menggosok (scraping), sedangkan Sha berarti racun (toksin).

Terapi Kerokan

Foto: shutterstock.com

Di Cina kerokan tidak menggunakan uang logam, tetapi batu Jade sehingga disebut Jade Stone Therapy yang diindikasikan untuk pengobatan osteoporosis, nyeri bahu, nyeri punggung, nyeri sendi, lumbago, skiatika, fibromialgi, migren, cedera olahraga dan lainnya.

Hasil penelitian jaringan biopsi kulit sesudah kerokan menyebabkan ruam, kapiler melebar, dan munculnya sel-sel kulit mati. Tanda-tanda tersebut merupakan suatu reaksi inflamasi atau proses kompleks meliputi perubahan pembuluh darah, perubahan jaringan ikat dan interaksi berbagai jenis sel.

Baca juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan 5 Makanan Ini

Inflamasi akut adalah respons langsung terhadap kondisi jejas atau lecet pada kulit. Respons ini relatif singkat dan hanya berlangsung beberapa jam atau hari. Karena kedua komponen utama pertahanan tubuh yaitu antibodi dan leukosit terdapat dalam aliran darah, maka tidak mengherankan bahwa fenomena vaskular berperan penting pada proses inflamasi.

Kerokan yang tepat tidak menyebabkan rasa sakit. Untuk mendapatkan manfaat dari pengobatan tradisional ini, tahapan yang dapat dilakukan yaitu, memulai kerokan dari atas ke bawah di sisi kanan dan kiri tulang belakang, dilanjutkan dengan garis-garis menyamping di punggung bagian kiri dan kanan, serta memegang alat pengerok 45 derajat agar saat bergesekan dengan kulit tidak terlalu sakit.

Penulis : Ridho Pambudi

Top