Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tercepat di Afrika

Reading time: 2 menit
Proyek pembangkit listrik tenaga surya di Rwanda. Foto: Sameer Halai/SunFunder/Gigawatt Global

Rwanda mungkin lebih dikenal sebagai negara di Afrika yang pernah dikoyak perang saudara. Namun, saat ini Rwanda menjadi perhatian karena keberhasilannya menjadi negara yang mampu membangun pembangkit listrik tenaga surya tercepat di benua tersebut.

Seperti dikutip dari inhabitat.com, pembangkit tersebut terletak di bukit hijau yang terkenal, sekitar 90 kilometer sebelah timur ibukota Rwanda, Kigali. Dengan kapasitas 8,5 Megawatt, pembangkit ini memenuhi kebutuhan listrik untuk 1.400 rumah di Amerika Serikat.

Untuk daerah pedesaan seperti di Rwanda, jumlah energi yang sama bisa menghasilkan dampak yang jauh lebih luas. Namun bukan ukuran proyeknya yang membuat kritikus tercengang, tapi kecepatan konstruksinyalah yang membuat mereka terkesima. Keseluruhan proyek pembangkit listrik senilai US$24 juta dikerjakan mulai dari kontrak sampai penyambungan listrik hanya dalam satu tahun saja.

Proyek pembangkit listrik tenaga surya di Rwanda. Foto: Sameer Halai/SunFunder/Gigawatt Global

Proyek pembangkit listrik tenaga surya di Rwanda. Foto: Sameer Halai/SunFunder/Gigawatt Global

Panel surya ini dirancang dengan bentuk benua Afrika, sebuah simbol yang mengindikasikan bahwa gerakan menuju energi bersih ini tidak hanya untuk keuntungan rakyat Rwanda saja tapi juga sebagai masa depan semua orang di Afrika.

Berlawanan dengan pembangkit surya pada umumnya, dimana panel surya diam tidak bergerak, panel surya di Rwanda menggunakan komputer untuk mengontrol pergerakannya dan menempatkan panel surya tersebut pada sudut yang tepat dan dapat mengikuti pergerakan matahari. Model panel surya ini juga menghasilkan 20 persen energi lebih banyak dibanding panel surya biasa.

Rwanda merupakan negara berkembang yang bergantung pada dukungan internasional untuk membuat proyek ini menjadi kenyataan. Pemerintah Rwanda telah bekerjasama dengan Gigawatt Global, Norfund dan Scatec Solar, yang didukung oleh inisiatif Presiden Barrack Obama sebagai bagian dari program Power Africa. Konstruksi dimulai pada bulan Februari 2014 dan hanya membutuhkan waktu 5 bulan untuk penyelesaiannya. Pembangkit ini mulai beroperasi pada bulan Juli 2014.

Penulis: NW/G15

Top