Longsor di Lereng Bromo, Ribuan Kepala Keluarga Krisis Air Bersih

Reading time: 2 menit
lereng bromo
Tebing setinggi 50 meter longsor dan menutupi ruas jalan sepanjang 75 meter dengan ketinggian 4 meter. Longsor terjadi di jalur wisata Air Terjun Madakaripura di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo pada Selasa (21/03/2017). Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Probolingo (Greeners) – Longsor terjadi di jalur wisata Air Terjun Madakaripura di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Longsor yang terjadi setelah hujan lebat di kawasan lereng Gunung Bromo ini menyebabkan jalur wisata dan jalan penghubung antar desa terputus.

Sampai Kamis, 23 Maret 2017, petugas dan warga masih berusaha membersihkan material longsor berupa tanah dan kayu. Karena banyaknya material longsor, proses pembersihan berlangsung lama dan sampai Kamis siang masih berlangsung. Pembersihan material longsor diperkirakan hingga beberapa hari ke depan.

Camat Lumbang, Bambang Hariwahyudi, mengatakan, sebelum longsor terjadi hujan lebat di kawasan ini sejak Senin (20/03) siang. Pihaknya mendapat laporan terjadi longsor pada Selasa, dini hari.

“Posisinya sekitar 1,5 kilometer setelah tempat parkiran wisata Air Terjun Madakaripura. Tebing setinggi 50 meter longsor dan menutupi ruas jalan sepanjang 75 meter dengan ketinggian 4 meter,” kata Bambang kepada Greeners, Kamis (23/03).

BACA JUGA: Masyarakat Pesisir Belum Rasakan Akses Air Bersih

Saat terjadi longsor, di lokasi air terjun banyak wisatawan. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini meski banyak wisatawan terjebak dan harus dievakuasi. “Kami dahulukan evakuasi wisatawan, termasuk wisman asal Malaysia. Untuk kendaraan roda dua yang terjebak longsor, kami pikul,” ujar Bambang.

Proses pembersihan material longsor melibatkan berbagai unsur, mulai petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian. Pembersihan material longsor menggunakan sedikitnya tiga alat berat.

“Selain menutup akses jalan, longsor juga merusak saluran air antar desa dari Desa Negororejo menuju ke Desa Branggah,” jelas Bambang.

BACA JUGA: 654 Bencana Terjadi Hanya Dalam Waktu Dua Bulan

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Nanang Trijoko Suhartono mengatakan, sebanyak 1.700 Kepala Keluarga (KK) di dua desa, yakni Desa Negororejo dan Desa Branggah, Kecamatan Lumbang, tidak dapat menikmati air bersih akibat rusaknya pipa air bersih.

“Kami suplai dengan mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter. Dalam sehari, dua mobil tangki yang dikirim melakukan pengiriman air bersih sebanyak dua kali. Penyaluran air bersih tentunya sampai pipa saluran air yang rusak karena longsor selesai diperbaiki,” ujar Nanang.

Perbaikan pipa ini menurutnya berada dalam wewenang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat. Ia mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan satuan kerja tersebut terkait perbaikan pipa air agar kesulitan air di Desa Branggah sebanyak 1.000 KK dan Desa Negerorejo dengan 700 KK, cepat teratasi.

Pihaknya berusaha mempercepat pembersihan material longsor. Selama pembersihan, ia mengimbau warga mewaspadai longsor susulan. “Warga diharapkan waspada, karena menjelang bulan April yang merupakan titik rawan bencana,” katanya.

Penulis: MA/G12

Top