Mendaki ke Semeru Tanpa Izin, Warga Swiss Belum Kembali

Reading time: 2 menit
Pemandangan Mahameru dilihat dari Kalimati. Foto: greeners.co/HI

Malang (Greeners) – Peristiwa hilangnya pendaki di Gunung Semeru, Jawa Timur, kembali terjadi. Kali ini seorang warga negara Swiss yang mendaki sejak 3 Juni 2016 dilaporkan belum turun gunung hingga kini.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie menginformasikan, Pos Resor Ranupani menerima laporan hilangnya pendaki asal Swiss atas nama Lionel Du Creaux (26), pada tanggal 7 Juni 2016, yang disampaikan oleh rekan Lionel bernama Alice Guignard, warga Perancis.

Alice juga sempat tersesat saat turun dari Watugede menuju Kalimati, Gunung Semeru. Dia tersesat di kawasan Arcopodo dan ditemukan guide yang sedang mengantar pendaki ke arah puncak. “Mereka mendaki tanpa melapor ke pos perizinan terlebih dulu atau ilegal,” kata John, Rabu (08/06/2016) malam.

BACA JUGA: Naik ke Mahameru, Dua Pendaki Asal Cirebon Dilaporkan Hilang

Dari data di lapangan, John menginformasikan kronologi yang diperoleh dari pelapor Alice Guignard, yaitu pada tanggal 3 Juni 2016, Leonel Du Creaux (Swiss) dan Alice Guignard (Perancis) berangkat dari Malang dan masuk ke Desa Ranupani pada pukul 7.00 WIB. Keduanya langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register/tiket (ilegal).

Pada pukul 10.22 WIB, keduanya tiba di Ranu Kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Mereka tiba di Kalimati pukul 11.55 WIB. Selanjutnya mereka mendaki ke puncak dan sampai di daerah Watu Gede pukul 14.01 WIB.

Pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan ke puncak karena tidak kuat, namun Leonel tetap meneruskan perjalanan ke puncak. Alice memutuskan kembali ke Kalimati, tetapi karena tidak tahu jalan Alice tersesat dan tidak melalui jalur sebelumnya menuju punggungan bukit arah ke kiri arah Arcopodo. Di lokasi Alice bertahan dan menunggu selama dua hari dua malam.

Pada tanggal 6 Juni, Alice ditemukan Heri Sumantri dari tim Haspala Malang yang sedang memandu tamu pada jam 22.00 WIB. Heri mendengar teriakan-teriakan minta tolong di tengah perjalanan.

Selanjutnya Alice dibawa turun dan pada tanggal 7 Juni 2016 sore melapor secara resmi kepada petugas Resort Ranu Pani.

Usai mendapat laporan, tim advance diberangkatkan pada tanggal 8 Juni 2016 pagi sebanyak 20 orang (porter, Saver, Gimbal Alas, dan potensi SAR lainnya) untuk melakukan SAR awal di titik-titik yang diidentifikasi hilangnya pendaki.

Kamis, 9 Juni 2016, Open SAR digelar dan bantuan personel sebanyak 24 orang dari berbagai unsur dikerahkan untuk menyisir di beberapa titik seperti kawasan Blank 75, Sumbermani, Puncak.

BACA JUGA: Pembukaan Jalur Pendakian Semeru Dipadati 839 Pendaki

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Hendro Wahyono menambahkan, tim dari BPBD Lumajang sudah dikerahkan sebanyak 4 orang sejak semalam. “Tadi pagi juga berangkat bersama tim Basarnas Pos Jember,” kata Hendro saat dihubungi, Kamis (09/06/2016) pagi.

Menurutnya, tim dari Basarnas Pos Jember dan BPBD Lumajang menyisir dari bawah ke arah Tawonsongo yang merupakan lokasi ditemukannya dua pendaki asal Cirebon akhir bulan Mei 2016.

Penulis: HI/G17

Top