B2W Indonesia Anjurkan Masyarakat Gunakan Transportasi Umum

Reading time: < 1 menit
Komunitas Bike To Work Indonesia. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Padatnya antrian kendaraan bermotor untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai akibat pembatasan yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), menggambarkan ketergantungan masyarakat yang terlalu menggantungkan diri pada kendaraan pribadi.

Melihat fenomena ini, komunitas sepeda Bike To Work (B2W) Indonesia justru menyambut gembira. Ketua Umum B2W Indonesia, Toto Sugito mengatakan, bahwa setiap kali pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, dirinya dan banyak anggota B2W hanya tertawa dan memberikan tepuk tangan.

“Terus terang, melihat kondisi seperti ini kita tepuk tangan dan bersorak riang,” ungkapnya saat berbincang dengan Greeners pada acara Ulang Tahun Bike To Work di Taman Menteng, Jakarta, Jumat (29/08).

Ulang Tahun Bike To Work. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Ketua Umum komunitas Bike To Work, Toto Sugito (kiri) menyerahkan tumpeng kepada seorang pesepeda dalam perayaan Ulang Tahun Bike To Work. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Seharusnya, lanjut Toto, dengan kondisi BBM yang seperti ini seharusnya masyarakat sudah mulai berpikir untuk merubah kebiasaan menggunakan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke transportasi umum massal.

“Sudah saatnya masyarakat mulai beralih pada transportasi umum, dan jika memang jarak tempuhnya tidak begitu jauh mulailah kembali pada moda transportasi sepeda,” imbuhnya.

Menurut Toto, saat ini, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan hal yang wajar melihat harga jual BBM bersubsidi di Indonesia termasuk harga yang murah dibanding negara-negara lain.

“Sudah saatnya masyarakat menerima karena jika terus begini banyak uang negara akan habis hanya untuk BBM bersubsidi,” katanya.

(G09)

Top