Sirih, Tanaman Sejuta Manfaat

Reading time: 5 menit

Cara meramu sirih

Sirih sebagai tanaman obat dapat dikonsumsi secara teratur. Tujuannya, meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Sirih memiliki sifat antiseptik yang dapat mencegah atau membunuh kuman, bakteri, dan jamur yang menggerogoti tubuh manusia. Mengonsumsi daun sirih secara teratur dianggap sebagai tindakan preventif terhadap penyakit. Namun demikian, ada baiknya pula melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi sirih secara berkala, sebagai sebuah sikap kehati-hatian.

Untuk mengatasi penyakit, daun sirih dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya. Untuk mengobati penyakit yang berada di bagian luar tubuh, seperti mimisan, luka, jerawatan atau bisulan, biasanya daun sirih digunakan secara tunggal. Untuk penyakit dalam seperti batuk, diare, asma dan TBC, daun sirih bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti gula batu, cengkih bunga belimbing, madu, dsb.

“Sirih dapat dijadikan semacam pestisida oleh para petani organik. Gulma yang tumbuh pada tanaman-tanaman lain akan teratasi dengan tumbuhnya tanaman sirih di sekitarnya.”

Tidak terlalu sulit mendapatkan daun sirih sebagai bahan ramuan obat-obatan. Tanaman ini dapat tumbuh berkembang di pekarangan-pekarangan rumah. Berikut ini adalah cara meramu daun sirih untuk mengobati batuk dan TBC. Untuk mengobati batuk, siapkan daun sirih sebanyak 15 lembar dan 3-4 gram gula batu atau gula kelapa. Cuci bersih daun sirih tersebut dan kemudian rebus dengan air sebanyak 6 gelas hingga tersisa 3 gelas. Kemudian campurkan dengan gula batu atau gula kelapa tersebut. Anda bisa meminumnya dengan aturan pemakaian 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Sedangkan untuk penyakit TBC, Anda dapat meramunya dengan menyediakan 8 gram daun sirih, 8 gram daun saga, 2,5 gram bunga belimbing wuluh, dan ½ gram cengkih. Cuci bersih semua bahan dan seduh dengan air sekitar 200 ml. Minum ramuan ini 6 kali sehari setiap minum 1 sendok makan.

Proses pembuatannya dengan cara direbus berbarengan dengan bahan yang lainnya pada medium stainless steel atau tanah liat. Hal yang harus diperhatikan adalah cuci bersih semua bahan-bahan yang akan dijadikan ramuan obat tersebut, kemudian hindari proses pembuatan ramuan sirih dengan medium berbahan logam. Sebab, dikhawatirkan zat-zatnya akan terkontaminasi oleh senyawa-senyawa yang terdapat pada logam.

Saat ini, penggunaan daun sirih sebagai ramuan obat (masih) dianggap sekadar cara pengobatan “alternatif”. Masyarakat kerap terjebak dengan paradigma yang ada dalam mengonsumsi obat-obatan anorganik. Ketidakpraktisan dalam pengolahan hingga keraguan masyarakat terhadap ramuan obat alamiah seperti sirih, menjadi alasan mengapa masyarakat masih mengkonsumsi obat-obatan bersifat instan.

Hipocrates pernah bertutur bahwa sebenarnya prinsip dasar dari kesehatan adalah, “Makanan sebagai obat terbaik untuk tubuh kita”. Pola makan serta bahan makanan yang dikonsumsi menjadi sesuatu yang menentukan bagi kesehatan manusia. Bukan tidak mungkin, pengobatan secara alamiah dirasakan akan lebih aman dan berkhasiat dalam proses penyembuhannya. Sinergitas dengan alam akan menghasilkan energi-energi positif yang baik bagi tubuh manusia. Selain itu hal tersebut pun akan dirasakan lebih murah dan ekonomis dalam pencapaiannya. (end)

Top