Asian Games 2018 Bawa Spirit Energy of Asia untuk Petugas Kebersihan

Reading time: 3 menit
energy of asia
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan 385 petugas kebersihan untuk memastikan kawasan Gelora Bung Karno tetap bersih selama penyelenggaraan Asian Games 2018. Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Jakarta (Greeners) – Perhelatan Asian Games 2018 menuai pujian sejak resmi dimulai tanggal 18 Agustus lalu. Atlet, pelatih, panitia penyelenggara maupun pemerintah dielu-elukan dalam acara yang berlangsung lebih dari dua minggu di Jakarta dan Palembang. Namun dibalik kesuksesan penyelenggaraan acara dengan slogan ‘Energy of Asia’ ini, ada peran relawan kebersihan yang patut diapresiasi.

Meski nyaris luput dari perhatian publik, kebanggaan menjadi bagian dari Asian Games 2018 dirasakan oleh Rangga, petugas kebersihan dari Suku Dinas Jakarta Selatan. Rangga mengatakan bahwa dirinya merasa terhormat dapat terlibat dalam ajang besar ini walaupun yang dikerjakannya hanya bersih-bersih.

“Karena kita jadi tuan rumah Asian Games dan kita juga terpilih menjadi petugas kebersihan Asian Games, kita harus bekerja dengan benar-benar dan maksimal. Di jalur ada sampah sedikit, kita harus secara sigap memungut dan mengangkutnya,” kata Rangga saat ditemui Greeners di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (30/08/2018).

BACA JUGA: Sponsor Resmi Asian Games Diminta Bertanggung Jawab atas Sampah Kemasan 

Menurut Rangga, menjadi petugas kebersihan di Asian Games adalah hal yang menyenangkan, salah satunya karena bisa bertemu dengan tamu-tamu dari luar negeri. Ia juga sengaja mempelajari kawasan GBK untuk mengantisipasi jika ada pengunjung yang tidak tahu arah saat berada di GBK.

Lain lagi dengan Nasyim. Petugas kebersihan ini mengaku menjadi petugas kebersihan tidak mudah meskipun orang lain melihatnya hanya mengambil atau memungut sampah. Nasyim mengatakan, saat membersihkan sampah petugas kebersihan harus siap dengan kotoran yang terkadang membuat jijik.

“Terkadang menemukan sampah yang benar-benar membuat saya jijik jadi harus siap mental juga. Dengan baunya harus tahan, karena sampah yang paling banyak ditemukan di Asian Games ini sampah makanan yang kalau semuanya tercampur-campur baunya luar biasa,” katanya sambil tertawa.

energy of asia

Petugas kebersihan membersihkan sampah dengan cara manual maupun menggunakan kendaraan pembersih sampah. Kanan: mobil ‘street sweeper’ dari DLH DKI sedang dioperasikan di sekitar lokasi gedung Akuatik, Gelora Bung Karno. Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Staf Pengendali Operasional Sudin Kebersihan Jakarta Pusat, Mualim, mengatakan, petugas kebersihan yang bekerja di kawasan GBK dibagi menjadi dua shift. Shift pertama bekerja mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 14.00 siang, dan shift ke dua mulai bekerja pada pukul 14.00 sampai pukul 22.00.

“Jam bekerja disesuaikan juga dengan kondisi lapangan. Jika di hari libur dan ramai biasanya petugas kebersihan baru selesai sampai pukul 02.00 dini hari. Kalau sudah seperti itu dijalani saja dengan suka hati dan secara moril pun merupakan kebanggaan sendiri mendapatkan kepercayaan bahwa kami menjadi petugas kebersihan di acara internasional sebesar ini,” ujar Mualim.

BACA JUGA: KLHK Pantau Pelaksanaan Less Waste More Games di Asian Games 

Untuk menampilkan kota yang bersih dan rapih agar publik merasa nyaman selama Asian Games berlangsung diakui Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dan dinas terkait. Ia mengatakan, DLH DKI Jakarta mengerahkan 385 petugas kebersihan untuk memastikan kawasan GBK tetap terjaga kebersihannya.

“Kami berupaya maksimal untuk mewujudkan arahan Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur untuk menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah yang baik. Kotanya bersih rapi, warganya ramah. Mata dunia akan tertuju ke Indonesia karena kita menyelenggarakan pesta olahraga terbesar di Asia,” kata Ali.

Menurut Ali, kesan yang baik akan tercipta tidak hanya dari lingkungan yang bersih saja. Untuk itu, DLH DKI mengarahkan agar petugas kebersihan dapat berinteraksi dengan semua pihak.

“Petugas kebersihan kita ini bukan hanya sekadar membersihkan bahkan sikapnya kami ajarkan untuk menghadapi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan para atlet, panitia resmi, tamu-tamu dari semua negara. Mereka harus punya rasa kebanggaan dalam diri mereka bahwa mereka ini menjadi satu kesatuan melalui Asian Games ini,” katanya.

Ia menambahkan bahwa upaya petugas kebersihan yang sudah bekerja siang dan malam demi kebersihan seluruh lokasi perhelatan besar ini patut diapresiasi. “Ini tidak bisa dinilai dengan uang,” katanya.

Petugas kebersihan GBK bekerja mulai dari pintu 1 hingga pintu 11 termasuk taman dan perindustrian. Karena cakupannya luas, petugas kebersihan ini dibagi menjadi tiga kategori yakni, petugas kebersihan Jakarta Barat bertanggung jawab di pintu 1 sampai 5, petugas kebersihan Jakarta Selatan membersihkan kawasan pintu 6 hingga pintu 8, dan petugas kebersihan Jakarta Pusat bekerja di pintu 9 sampai pintu 11.

Penulis: Dewi Purningsih

Top