Mengonsumsi Ramuan Empon-Empon Tidak Mencegah Virus Korona

Reading time: 2 menit
Empon-Empon
Meski kandungan di dalamnya sangat berkhasiat untuk meningkatkan kenyamanan pada tubuh, empon-empon bukan sebagai obat mengatasi virus korona. Foto: shutterstock.com

Saat ini gaya hidup sehat tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Terlebih semenjak adanya wabah Covid-19, warga mulai menjalankan pola hidup sehat dengan berbagai cara. Berbagai informasi mengenai cara mencegah penularan virus juga kerap disalahartikan. Misalnya saat mengonsumsi ramuan tradisional empon-empon.

Empon-empon merupakan istilah untuk bagian tanaman karena kaya akan kandungan senyawa. Dalam Bahasa Jawa, istilah tersebut diartikan sebagai empu. Artinya seseorang yang kaya dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, empu bermakna rizoma atau akar tinggal.

Baca juga: Berjemur di Pagi Hari Belum Tentu Membunuh Virus Korona

Banyak yang memercayai bahwa empon-empon menjadi salah satu penangkal virus corona. Bahkan harganya melonjak drastis hingga mencapai dua kali lipat. Menurut Dokter Spesialis Farmakologi Klinik Lonah Hans, empon-empon merupakan paduan tanaman obat tradisional Indonesia, seperti jahe, kunyit, sereh, dan temulawak. Meski kandungan di dalamnya sangat berkhasiat untuk meningkatkan kenyamanan pada tubuh, empon-empon bukan sebagai obat mengatasi virus korona.

“Tidak apa-apa kalau masyarakat mau mengonsumsi itu semua, tetapi bukan sebagai pencegahan atau pengobatan mereka yang terinfeksi Covid-19,” ucap dr. Lonah Hans saat siaran langsung instagram bertema “Second Opinion”, Selasa, (31/03/2020).

Temulawak

Rimpang temulawak mengandung curcumin yang berkhasiat sebagai anti radang dan anti hepatotoksik. Foto: shutterstock.com

Ia mengatakan jahe dan temulak mengandung senyawa yang bermanfaat menjaga kesehatan dan memperbaiki fungsi sel tubuh. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan. “Jangan berpikir semua tanaman obat aman. Ketika mengonsumsi salah jumlahnya, salah pengolahannya, bukan manfaat yang didapat malah efek yang tidak diinginkan,” kata dia.

Ramuan herbal seperti jahe dan temulawak, lanjut Lonah, tidak boleh dikonsumsi apabila seseorang mengonsumsi obat pengencer darah. Temulawak juga tidak dianjurkan pada penderita radang saluran empedu. “Bila dikonsumsi dapat menimbulkan radang empedu yang berdampak pada nyeri di bagian ulu hati.”

Ramuan tradisional diatur oleh Departemen Kesehatan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional. Peraturan tersebut menyebut bahwa obat tradisional merupakan bahan atau ramuan dari tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan secara turun temurun telah digunakan sebagai pengobatan.

Baca juga: Temulawak Rempah Berkhasiat Khas Indonesia

Sehingga, menurut Lonah, empon-empon yang termasuk obat tradisional secara turun-menurun tidak ada kaitannya dengan virus corona. Ia juga menuturkan, tanaman herbal itu tidak bisa mencegah seseorang terinfeksi virus yang telah menjadi pandemi global ini. “Untuk mencegah virus corona yang terpenting adalah cuci tangan secara teratur serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.”

Untuk menjaga kesehatan tubuh, ia juga menyarankan untuk mengonsumsi vitamin bukan hanya dari suplemen, tetapi melalui makanan sehari-hari. Tujuannya agar vitamin C, vitamin D, antioksidan, dan mineral, tetap terpenuhi oleh tubuh.

“Misalnya ingin mendapatkan vitamin C bisa dengan mengonsumsi buah jeruk atau jambu biji. Mineral zinc, bisa didapat dari kacang-kacangan dan daging sapi. Mineral kalsium bisa didapat juga dari susu dan sayur-sayuran,” ujar Lonah.

Penulis: Ridho Pambudi

Top