Jakarta (Greeners) – Manager Kampanye Keadilan Iklim Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yuyun Harmono menilai, aksi lindungi lapisan ozon lebih maju dibanding pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Aksi pengurangan […]
Tak berlebihan memang, jika Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni) awam sebut-sebut sebagai tumbuhan yang sangat bermanfaat. Selain akrab sebagai tanaman perdu, berbagai anatomi pohon tersebut juga ahli percaya berguna untuk beragam […]
Jakarta (Greeners) – Situasi darurat lingkungan disampaikan secara tegas oleh António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB. Dalam pesannya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 disebut bahwa kondisi darurat lingkungan dapat […]
Sudah sejak lama polusi sampah plastik menjadi ancaman yang serius bagi lingkungan di Afrika Selatan. Terlebih lagi, negara tersebut juga harus menghadapi permasalahan serius lainnya: jalanan yang rusak. Terdapat begitu […]
Bepergianlah ke hampir semua kota besar di dunia dan Anda akan menemukan pemandangan yang sudah tidak asing lagi: kabut asap di mana-mana. Kabut asap tesebut sebagian besar berasal dari mobil, motor, dan kendaraan lainnya. Tingginya tingkat polusi kabut asap di kota-kota besar tentu saja dapat mengancam keselamatan Bumi. Mengapa demikian, karena kabut asap akan menghasilkan gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim.
Membaca judul artikel ini mungkin terdengar seperti film fiksi yang futuristik. Tetapi, para ilmuwan benar-benar berhasil merekayasa tanaman bayam yang mampu kirim email.
Untuk Anda yang ingin mulai ramah lingkungan sejak dari rumah, Greeners merangkum tujuh belas cara ciptakan rumah ramah lingkungan yang dapat Anda tempuh untuk wujudkan ikhtiar untuk hidup berkelanjutan.
Pemerintah telah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), dengan modal awal Rp75 triliun yang diharapkan mampu menarik dana investasi dari luar negeri. Organisasi lingkungan mengharapkan LPI mempunyai kebijakan terkait industri fosil yang merupakan penyebab perubahan iklim yang dampaknya kian terasa.
Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang, menyatakan Presiden Joko Widodo menyetujui pajak mobil baru nol persen. Menperin mengklaim kebijakan ini demi menggairahkan kembali industri otomotif yang redup sejak pandemi Covid-19. Meski belum mendapat restu dari Kementerian Keuangan, jika rencana ini terealisasi, tentu menimbulkan dampak luas. Tidak hanya ekonomi, tapi juga dampak lingkungan.
Pernahkah Sobat Greeners mendengar kata “Hemp”? Hemp atau rami merupakan salah satu jenis dari tanaman Cannabis yang mulai dikembangkan dalam industri fesyen.
World Resources Institute (WRI) Indonesia mencatat 97 persen ilmuwan iklim dunia sepakat bahwa masalah krisis iklim akibat dari kegiatan manusia. Salah satunya melalui kontribusi gas emisi dan polusi hasil dari kegiatan sehari-hari. Sebanyak 24 persen emisi bersumber dari sektor transportasi. Dari persentase tersebut 72 persennya berasal dari transportasi darat. Inisiatif Langkah Hijau berupaya menambal kerusakan ini, mulai dengan menghitung jumlah emisi masing-masing individu.
Kali ini, Greeners menyadur tulisan Melissa Breyer, pakar gaya hidup berkelanjutan, tentang lima manfaat merawat tanaman di dalam rumah. Tidak tanggung-tanggung, salah satu referensi Melissa adalah badan astronomi Amerika Serikat, NASA.
Keberadaan komunitas Gowes Baraya Bandung dapat menjadi wadah untuk saling berbagi maupun menciptakan suatu kreativitas bagi pesepeda.