Antisipasi Banjir, Dinas Tata Air Rekrut Tim Pembersih Gorong-Gorong

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi masuknya awal musim hujan di tahun 2015 akan dimulai pada awal bulan November 2015 dengan ditandai datangnya masa pancaroba.

Seperti yang terjadi satu minggu ke belakang, intensitas hujan yang cukup tinggi mulai tejadi di beberapa wilayah Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun tengah bersiap guna mengantisipasi bencana banjir yang selalu terjadi setiap kali memasuki musim hujan.

Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, Tri Djoko Margianto saat dihubungi oleh Greeners menyatakan, untuk persiapan musim hujan yang diperkirakan bakal terjadi di akhir tahun 2015 mendatang, telah ada petugas khusus pembersih gorong-gorong yang telah dipersiapkan.

Nantinya, kata Tri, petugas yang hanya khusus direkrut untuk musim penghujan ini akan bekerja untuk mengantisipasi banjir yang diakibatkan penyumbatan saluran air pada musim penghujan. Tim ini akan ditempatkan di gorong-gorong yang rawan banjir. Tugas mereka membersihkan sampah yang terbawa aliran air di gorong-gorong saat hujan turun.

“Saya telah mengecek gorong-gorong dari Sabang hingga ke Thamrin. Di dalam gorong-gorong tersebut banyak utilitas yang dapat mengakibatkan sampah tersangkut, kemudian menjadi penghambat bagi kelancaran aliran air,” terangnya, Jakarta, Senin (09/11).

Tri menyatakan telah menginstruksikan setiap suku dinas agar menyiapkan sebanyak 50 tenaga untuk bergabung dalam Tim Pembersih Gorong-gorong. Tim ini akan bersiaga di titik gorong-gorong yang berpotensial meluap karena tersumbat sampah setelah terjadinya hujan besar.

“Pembayarannya pun akan sesuai dengan UMP (Upah Minimum Provinsi) sebesar 2,7 juta per kepala yang pada tahun 2016 akan meningkat menjadi 3,1 juta. Nanti dibayarkannya langsung ke rekening mereka. Kontraknya bisa sampai bulan Maret tahun 2016 nanti,” pungkasnya.

Selain menyelesaikan strategi penanganan banjir seperti pengerukan sungai, waduk dan saluran air serta perbaikan pompa, Dinas Tata Air juga memprioritaskan pembangunan sumur resapan di permukiman kumuh. Saat ini permukiman kumuh yang terbanyak ada di Jakarta Utara.

Tri menyatakan, pada tahun 2014 pihaknya sudah membangun sumur resapan sebanyak 2.673 sumur. Lalu pada tahun ini, Dinas Tata Air telah membangun 5.545 sumur resapan. Kemudian pada tahun 2016, direncanakan ada sebanyak 26 ribu sumur resapan sudah terbangun diseluruh wilayah Jakarta.

Penulis: Danny Kosasih

Top