Perjalanan Tim Ekspedisi Sumba 2015 Dimulai

Reading time: 2 menit
Tim Ekspedisi Sumba 2015 di Denpasar, Bali. Dari kiri ke kanan: Joyce, Efrat, Franka, Sylvia, Dea, Guido, Griksa, Saepul. Foto: dok. Ekspedisi Sumba 2015

Bali (Greeners) – Delapan orang yang tergabung dalam Ekspedisi Sumba 2015 baru saja memulai perjalanan menuju Pulau Sumba yang menjadi bagian dari kampanye perubahan iklim dan energi terbarukan yang dikembangkan oleh Hivos, organisasi internasional pembangunan nirlaba non-pemerintah internasional.

Pada Senin (31/08), ke delapan peserta ekspedisi tiba di Bali untuk saling bertemu. Delapan orang ini terdiri atas empat orang tim Indonesia dan empat orang tim dari Belanda. Mereka bertemu guna menyusun perencanaan tentang apa saja yang akan mereka lakukan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur selama sembilan hari ekspedisi yang dijadwalkan.

Salah satu peserta dari Indonesia, Novianus Efrat (28), atau yang akrab disapa Efrat, mengungkapkan antusiasmenya terhadap rencana proyek percontohan Pulau Sumba sebagai pulau ikonik untuk energi terbarukan tersebut.

Secara fisik, ia mengaku membutuhkan banyak istirahat karena aktifitas yang padat. Namun, baginya hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat ekspedisi yang mereka lakukan adalah untuk menjadikan Sumba sebagai pulau percontohan. “Untuk mental, saya sudah sangat siap sejak awal dimulainya pendaftaran ya,” katanya.

Senada dengan Efrat, Guido (45), salah satu peserta dari Belanda, menuturkan hal serupa. Bahkan, ia mengaku senang karena akhirnya bisa bertemu dengan tim Indonesia yang selama ini hanya ia ketahui lewat sosial media.

“Sangat senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan tim Indonesia. Mereka sangat ramah dan terbuka. Kami sungguh tidak sabar untuk memulai ekspedisi ini,” ujar Guido.

Tim Ekspedisi Sumba mempersiapkan alat tulis, buku, dan tas sekolah sumbangan dari para donatur untuk anak-anak sekolah di Sumba. Foto: dok. Ekspedisi Sumba 2015

Tim Ekspedisi Sumba mempersiapkan alat tulis, buku, dan tas sekolah sumbangan dari para donatur untuk anak-anak sekolah di Sumba. Foto: dok. Ekspedisi Sumba 2015

Sebagai informasi, Ekspedisi Sumba 2015 direncanakan akan memakan waktu selama sembilan hari. Delapan orang peserta tim ekspedisi yang terdiri dari empat orang dari Indonesia dan empat orang dari Belanda, akan mengunjungi tiga desa di Pulau Sumba. Desa ini akan diteliti oleh para peserta sebagai wilayah yang berpotensi untuk membuat proyek energi terbarukan.

Tim ekspedisi akan menjelajahi Pulau Sumba sekaligus berinteraksi dan bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mencari solusi penerapan energi terbarukan di pulau dengan jumlah populasi kurang dari 700 ribu orang ini.

Kedelapan peserta tersebut adalah Dea Sihotang dari Cibubur, Novianus Efrat dari Jakarta, Saepul Hamdi dari Sukabumi dan Griksa Gunadarma dari Jakarta. Sedangkan tim dari Belanda, yaitu Guido, Franka, Joyce dan Sylvia.

Sandra Winarsa selaku Project Manager Green Energy (Sumba), Hivos Southeast Asia, pada konferensi persnya beberapa waktu lalu menyatakan pada Ekspedisi Sumba tahun 2015 ini, Hivos bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sumba, PLN Sumba, komunitas dan LSM setempat untuk bersama-sama dengan merealisasikan energi terbarukan di Sumba.

“Walaupun awalnya pemerintah setempat skeptis dengan apa yang akan kita lakukan, namun seiring berjalannya waktu dan pembuktian nyata, mereka mendukung dan membantu program ini,” katanya.

Penulis: Danny Kosasih

Top