Mode
Tidak hanya limbah plastik, sampah tekstil juga mencemari lautan dengan menyumbang bobot terberat. Problem ini tentu perlu kita sorot dan pecahkan, dengan inovasi pakaian seperti Petit Pli, karya Ryan Mario Yasin.
Jika Anda mengaku sebagai seorang yang ramah lingkungan, salah satu aspek yang perlu Anda perhatikan adalah memilih fesyen berkelanjutan.
Bumi kita tak sanggup lagi menampung jumlah limbah pakaian yang sangat besar per tahunnya. Tetapi di Prato, Italia, pakaian bekas dapat bertransormasi menjadi pakaian baru.
Pernahkah Sobat Greeners mendengar kata “Hemp”? Hemp atau rami merupakan salah satu jenis dari tanaman Cannabis yang mulai dikembangkan dalam industri fesyen.
Prada menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan dengan peluncuran koleksi tas nilon berbahan plastik daur ulang.
Panduan untuk membantu Anda menentukan deodoran alami yang benar-benar layak dan tepat untuk Anda coba.
The Big Favorite datang menjawab permasalahan penumpukan pakaian dalam sekali pakai di tempat pembuangan akhir.
Perusahaan pakaian Patagonia lagi-lagi melakukan terobosan. Mereka menawarkan opsi untuk membeli barang-barang bekas pakai mereka.
Penyebab sepuluh persen dari kerusakan bumi adalah pewarnaan pakaian serta pengolahaannya. Inilah alasan Salire Studio terbentuk.
Para pengrajin menggabungkan keterampilan, teknologi, dan data untuk mewujudukan mode berkelanjutan demi menghindari ekonomi linier.
Adanya kasus virus covid-19 yang bermutasi di peternakan bulu Denmark, semakin mendorong sikap industri mode tanpa bulu.
Ford merilis jam tangan baru yang terbuat 100% dari sampah plastik yang ada di laut.
Memberdayakan pekerja perempuan dari penjuru negeri, Toraja Melo, melawan industri fesyen cepat global dengan busana berkualitas khas Bumi Pertiwi.